🙏PAMIT🙏

15K 643 54
                                    

Bibi naik ke atas kamar memanggil Aiza. Di sana Aiza sedang sibuk membereskan kamarnya dengan Reygan.

"Ada apa Bi?" tanya Aiza yang mendapati Bibi berada di ambang pintu.

"Ada den Rino, mau ketemu non Aiza katanya"

Sontak wajah Aiza berubah, Aiza ketakutan, ia masih trauma dengan kejadian kemarin.

"Non? Non gakpapa?"

Aiza masih diam saja dengan wajahnya yang ketakutan.

"Non? Nok gakpapa?" tanya Bibi lagi lalu mendekat pada Aiza.

"U..usir Bi" Aiza langsung duduk di ranjang.

Bibi yang bingung sekaligus panik dengan Aiza yang ketakutan pun langsung keluar menutup pintu kamar Aiza.

Dengan cepat Bibi lari turun ke bawah menemui Rino.

"Maaf den, tapi non Aiza sepertinya sedang tidak enak badan"

"Hm, sakit Bi?" tanya Rino sedikit khawatir.

"Iya den" Bibi mencoba meyakinkan.

Rino tahu, pasti Aiza tidak ingin bertemu dengannya. Rino pun mengeluarkan sebuah amplop dan menitipkannya pada Bibi.

"Bi, tolong kasihin ke Aiza ya Bi" perintah Rino yang dibalaa anggukan oleh Bibi.

Baru saja Rino akan pergi keluar rumah, dia teringat sesuatu.

"Bi, bisa minta kertas dan pulpen?"

"Bentar ya den, bibi ambilin"

Setelah diambilnya kertas dan pulpen itu, Rino langsung menulis sesuatu di atas kertas itu. Selesai menulis dia melipatnya lalu menitipkannya pada Bibi.

"Bi, beneran dikasih Aiza ya Bi"

"Siap den"

"Oke, saya pergi dulu Bi"

Bibi semakin bingung, tanpa berpikir panjang Bibi naik ke atas kamar Aiza untuk menyerahkan titipan Rino.

"Non Aiza, ini ada titipan dari den Rino non"

"Taruh situ aja Bi" jawab Aiza yang masih duduk meringkuk di atas ranjang.

Bibi menaruh amplop dan kertas di samping Aiza duduk. Setelahnya Bibi keluar.

Aiza sedikit melirik amplop titipan Rino dan juga kertas di atasnya. Sebenarnya Aiza sama sekali tak mau menyentuhnya. Namun, ada dorongan yang membuat Aiza ingin membukanya.

"Kasih Aiza ke gue, gue tau lo gak cinta sama dia, apa perlu gue kasih tau yang sebenarnya ke Aiza?"-Rino

Kata- kata Rino di puncak kemarin membuat Aiza penasaran. Aiza masih mengingat jelas perkataan Rino.

Akhirnya perlahan Aiza meraih amplop dan kertas itu. Dibukanya lipatan kertas dan detik berikutnya Aiza membacanya.

Assalamualaikum

Aiza, aku minta maaf soal kemarin, aku khilaf.

Di sini aku hanya ingin memberitahukan yang sebenarnya. Apakah kamu sudah tahu siapa Najla?

Najla itu cinta pertama Reygan, mereka udah pacaran sejak SMA bahkan mereka juga  udah tunangan. Tapi waktu itu Najla dijodohkan oleh Ayahnya dan Najla harus pergi keluar negeri, itu sangat membuat Reygan terpuruk. Benar- benar terpuruk. Najla itu satu- satunya wanita yang pernah dekat dengan Reygan.

Setelah Najla pergi, Reygan tak mau mengenal yang namanya wanita, dia trauma. Pekerjaan menjadi fokus utamanya, dia seperti robot. Sampai pada akhirnya Ayah Reygan sakit dan meminta Reygan untuk cepat menikah. Dan tidak lama kemudian aku mendengar berita pernikahan kalian. Reygan & Aiza.

AIZAWhere stories live. Discover now