👌🏻BAIK JUGA👌🏻

11.3K 568 13
                                    

❤️HAPPY READING GUYS❤️

Semenjak Aiza kenal dengan yang namanya Reygan, semenjak itu pula Aiza sering bertemu dengan Reygan. Bertemu di beberapa tempat yang tak terduga.

Seperti saat ini, Aiza sedang berhenti dengan motornya di lampu merah. Tanpa ia sadari di sampingnya ada mobil Reygan yang juga sedang berhenti.

"Rey, cewek laundry tuh" ujar Bagas.

"Mana?" ujar Reygan berhenti memainkan ponselnya lalu menatap ke arah luar jendela.

"Itu yang pakek jilbab biru muda"

"Wih iya" seru Reygan.

Reygan pun menurunkan kaca mobilnya, lalu dengan sengaja menggoda Aiza.

"Cewek" goda Reygan.

Aiza risih mendengarnya, dia tahu ada orang yang menggodanya tapi Aiza berusaha tak menoleh.

"Ssstt cewek" goda Reygan lagi.

Idih apaan sih nih orang, ganjen- batin Aiza

Beruntungnya lampu menyala hijau Aiza pun langsung menancap gas. Melihat Aiza, Reygan hanya tersenyum menyeringai. Lalu menutup kaca jendelanya lagi.

"Rey, lo yakin?" tanya Bagas tiba- tiba sambil menyetir mobil.

"Apaan?"

"Sama keputusan lo"

"Heem"

"Lo gak bakal nyakitin dia kan?"

"Enggak lah, gue juga gak bakal maksa kalau dia gak mau" ujar Reygan santai.

"Oke, terus kabar bokap lo gimana?"

"Hm, udah agak membaik"

"Lo jangan lupa Rey harus sering- sering nengokin beliau, jangan ngurusin kerjaan terus, kerjaan itu bukan segalanya Rey, sekarang yang paling penting itu bokap lo" seperti biasa Bagas berbicara panjang lebar.

"Duh Gas, bisa gak sih lo gak nyeramahin gue terus? Gue ngantuk" kata Reygan lalu menyandarkan kepalanya miring ke samping ke arah jendela.

"Iya dah iya, duh lah pakek hujan segala, macet mesti nih" Bagas mengaduh karena tiba- tiba hujan turun dengan derasnya. Reygan masih saja setia memandang ke arah luar jendela, entah apa yang sedang ada dalam pikirannya.

"Eh eh eh Gas berhenti, minggir depan" perintah Reygan tiba- tiba saat melihat Aiza berteduh di pinggir jalan.

Di sisi lain, Aiza memang sedang berteduh, Aiza duduk setelah kerepotan memindahlan pack pack pakaiannya ke tempat berteduh. Aiza lupa tak membawa mantel hujan.

"Hei" panggil Reygan yang tiba- tiba saja sudah berada di depan Aiza duduk dengan payung hijau armynya.

"Ck" Aiza berdecak malas lalu mengalihkan pandangannya.

"Lagi apa?" tanya Reygan basa- basi sambil meletakan payungnya lalu duduk di samping Aiza.

"Bisa lihat sendiri kan" ketus Aiza.

"Galak banget"

Aiza diam tak lagi menanggapi, dia malas sekali jika harus berurusan kembali dengan Reygan.

"Gak bawa mantel?" Reygan mencoba bertanya lagi.

"Hm"

"Mau nunggu terang?"

"Hm"

Reygan diam, kini dia berdiri dari duduknya lalu meraih payungnya.

"Yaudah, aku duluan Aiza" pamit Reygan.

AIZAWhere stories live. Discover now