KEMBALI

10.5K 453 48
                                    

Aku masih berdiri di taman belakang sambil tersenyum sendiri. Tiba- tiba angin tertiup semilir, akupun melihat ke arah atas, cahaya matahari meredup, awan berubah menjadi agak hitam.

"Mendung" gumamku.

Akupun segera beranjak naik ke atas teras di dekat taman belakang.

Tak lama kemudian datang Mas Reygan membawa satu piring penuh makanan.

"Sayang, makan yuk" ajaknya.

"Mau hujan mas" ujarku.

"Terus kenapa? Ayo makan"

"Iya, ini kenapa piringnya di bawa kesini?" tanyaku sambil mengerutkan dahiku.

"Hehe mau makan berdua di sini, gakusah ambil makan, Mas sengaja ambil banyak ehehe" ujarnya sambil berjalan ke arah kursi yang ada di sudut teras.

Aku mendekat dan duduk berhadapan dengan Mas Reygan. Mas Reygan sibuk memegang sendok dan garpunya.

"Mas.."

"Iya?"

"Aiza ambil makan sendiri aja ya"

"Eits jangan gitu, ini Mas udah ambil nasi segunung siapa yang mau makan, mubazir nanti"

"Hm"

"Yaudah, ini sendok buat kamu, Mas ambil satu lagi, atau Mas ambilin piring lagi juga, nanti dibagi aja kalau emang kamu gak nyaman makan berdua sama Mas"

Mendengarnya aku merasa bersalah, bukan maksudku seperti itu.

"Eh gakusah Mas, Aiza mau kok" cegahku sesaat sebelum Mas Reygan beranjak dari duduknya.

"Nah gitu dong"

Akhirnya aku makan berdua bersama Mas Reygan, selama makan Mas Reygan selalu saja tersenyum ke arahku. Jujur aku malu diperhatikan olehnya.

"Makasih ya Aiza, makasih udah mau menerima Mas lagi" lirihnya sambil menatap lekat mataku.

"Hm" aku mengangguk pelan.

Suasana menjadi hening, Mas Reygan melengkungkan bibirnya begitu juga dengan diriku.

Sampai suara lantang seseorang memecahkan suasana.

"Woy berduaan aja lu, mentang- mentang lagi jatuh cinta" ucap Mas Bagas yang tiba- tiba muncul di teras belakang bersama Mas Rino.

Aku kaget, aku masih trauma bertemu dengan Mas Rino lagi.

"Ngapain lu lu pada kesini?" tanya Mas Reygan.

"Wah Rin gak sadar nih orang, di telponin dari tadi gak di angkat tahu tahunya lagi berduaan" sewot Mas Bagas.

"Itu Rey berkas buat meeting kebawa sama lu, katanya suruh gantiin meeting eh berkasnya malah di bawa" imbuh Mas Rino.

"Eh iyakah?" Mas Reygan sedikit kaget.

"Yaudah yaudah, duduk dulu lah, gue ambilin bentar di kamar" lanjut Mas Reygan lalu dengan cepat beranjak pergi ke dalam menuju kamarnya.

Mas Bagas dan Mas Rino mendekat padaku dan duduk.

"Mas Bagas, Mas Rino, apa kabar?" sapaku sambil tersenyum.

"Baik kok, ciee yang lagi jatuh cinta" goda Mas Bagas.

"Ah enggak hehe" balasku.

Ku lihat Mas Rino hanya diam dan tersenyum.

"Eh gue ke toilet dulu ya Rin, Aiza gue ke toilet dulu yak" pamit Mas Bagas tiba- tiba.

AIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang