MENYEBALKAN

12.9K 553 51
                                    

Tok tok tok

Tok tok tok

Tok tok tok

Pagi ini berkali- kali aku dengar orang mengetuk pintu kosku. Rasanya aku susah untuk beranjak dari tempat tidur. Kepalaku pusing, semalaman aku tidak bisa tidur.

"AIZA WOY AIZA, BANGUN GAK LO"

Duh Rizky

Tok tok tok

Tok tok tok

"BANGUN GAK? GUE DOBRAK JUGA NIH"

Dia semakin keras mengetuk pintu, aku pun turun dari tempat tidur dan membukakan pintu.

"Jam berapa sekarang hah?" tanyanya.

"Aku tidak tahu"

"Lo gak inget kerjaan, cepet mandi"

"Aku minta cuti" tegasku.

"Gue bilang gak bisa, ya gak bisa, cepet mandi"

"Gak mau"

BLAMM

Setelahnya aku membanting pintu, aku benar- benar tidak mau bekerja hari ini, aku tidak ingin bertemu dengan Mas Reygan lagi.

"Aiza, Aiza sayang, dengerin gue" ujar Rizky yang masih berada di depan.

"Hari ini Pak Fadil dateng, lo gak boleh dong gak kerja, bagaimana pun dia yang udah bikin lo dapet pekerjaan, gimana kalau ntar dia nanyain lo"

"Jangan mengada- ada Rizky" aku kembali membukakan pintu.

"Beneran, udah cepetan mandi, gak ada lho karyawan gue yang gue jemput sampe ke kos kosan, lo satu- satunya"

"Aku gak nyuruh"

"Yaudah sono cepetan mandi"

"Hm"

Aku bergegas mandi lalu berganti pakaian. Sebenarnya aku malas sekali.

"Rizky, udah"

"Nah gini kek, kerjaan lo tuh masih banyak"

"Rizkyyy, memangnya aku benar tidak bisa cu.."

"GAK"

Aku tersentak, Rizky pergi keluar dan aku mengikutinya.

"Mata lo kenapa tuh?" tanyanya.

"Huh?" Aku mendongak menatap Rizky.

"Itu mata kenapa, sampe bengkak- bengkak gitu"

"Gakpapa"

"Beneran? Gak mau cerita nih sama gue?"

"Orang gakpapa"

"Yaudah cepetan jalannya, tuh lo gak lihat hotel udah rame"

"Hm"

Terpaksa sudah aku bekerja seperti biasanya. Aku masuk ke ruang karyawan. Meletakkan tasku dan mengambil keranjang.

"Kemana aja kamu Aiza" Vani geleng- geleng.

"Kesiangan" jawabku.

"Yaudah, semangat kerjanya, tapi Aiza, wajahmu pucat? Gakpapa?"

"Iya gakpapa" jawabku lesu.

Bagaimana aku tidak lesu, sudah di pastikan ada kemungkinan aku bertemu dengan Mas Reygan lagi. Apalagi kamar lantai 3 termasuk ke dalam tanggung jawabku.

"Huh, Rizky nyebelin, sebel sebel sebel" kesalku menggerutu.

Aku mulai dari lantai 1 mengembalikan cucian kemarin ke kamar masing- masing dan mengambil cucian baru.

AIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang