BAB 4 - Vicky

3K 571 40
                                    

Jangan lupa pencet tombol bintangnya dulu ya 🙌
Jangan lupa komen juga

***

From Bu Seril :

Eliza, bulan depan ada olimpiade mate matika tahunan. Seperti biasa, Ibu pingin kamu yang mewakili. Biasanya, sekolah kita menang kalau dipegang sama kamu.

Hari ini Eliza mendapat pesan dari Bu Seril---kepala sekolahnya. Dia meminta Eliza untuk mewakili olimpiade matematika tahunan. Tanpa pikir panjang, Eliza mengiyakannya meski dia tidak ingin.

Biasanya Eliza sangat senang jika dia akan mewakili sekolah untuk sebuah olimpiade. Tapi kali ini tidak. Ada sebuah dorongan dalam dirinya untuk mementingkan khasus kematian Anastasya. Ini memang terlihat konyol, sudah ada detektif dan polisi yang akan menyelidikinya meskipun tidak ada yang tahu apa khasus itu akan terselesaikan atau tidak.

"Lo mau maju buat olimpiade matematika?" tanya Dean dengan raut muka datar pada Eliza.

"Ya. Mungkin," jawab Eliza tanpa menatap Dean.

"Jadi gimana dengan detektif-detektifan nya?"

"Umm... gue nggak tahu. Mungkin kita akan menunda."

"Apanya yang menunda? Si kembar bilang khasus ini sangat rumit. Nggak ada apapun yang bisa dijadikan bukti dan nggak satupun saksi. Kepala sekolah sialan itu akan segera bergegas menyuruh khasus itu ditutup." Dean sedikit ngegas.

"Kenapa harus di tutup?"

"Tapi kepala sekolah lo itu sangat sialan! Dia akan menutup khasus itu sama seperti khasus sepuluh tahun lalu."

Dean terlihat kesal. Kali ini dia sangat emosional. Sepertinya dia sangat serius dengan permainan detektif-detektifan nya.

"Sebenarnya sekolah ini masih memiliki banyak orang untuk mewakili olimpiade itu. Tapi entah kenapa Bu Seril terus-terusan nyuruh gue," kata Eliza.

"Karena lo nggak pernah menolaknya."

Eliza menghela nafas panjang. Dia menutup buku-buku yang ada di meja nya. Hari ini suasana perpustakaan lebih sepi dari hari-hari sebelumnya. Baru tiga hari yang lalu Anastasya dibunuh. Pelakunya masih belum diketahui, tapi kepala sekolah sudah mewajibkan untuk KBM seperti biasa. Masih banyak polisi yang lalu lalang masuk ke sekolah. Tapi para murid harus bersikap baik-baik saja. Bahkan Bu Seril, selaku kepala sekolah malah mendesak supaya khasus ini ditutup saja. Dia bilang bahwa khasus ini adalah rencana dari beberapa pihak yang memang sudah mengincar Anastasya, tidak ada hubungannya dengan sekolahan. Eliza sudah menduganya. Kepala sekolah State Lighting memang seperti itu---dari dulu sampai sekarang.

Bahkan Detektif Fenil, ayah Andri dan Andre yang mengurus khasus ini merasa terdesak atas ulah Bu Seril yang selalu memaksa untuk menutup khasus ini. Sama seperti kejadian sepuluh tahun yang lalu. Namun, alasan Bu Seril itu benar-benar tidak masuk akal.

"Dengarin gue, El, hal semacam ini sudah pernah terjadi sepuluh tahun yang lalu. Jangan sampai terjadi lagi. Khasus ditutup, selesai, nggak ada lagi yang mengungkit dan lo bakal terus merasa bersalah sama Anastasya," jelas Dean.

"Kenapa Bu Seril ingin menutup khasusnya?" tanya Eliza.

"Nama besar State Lighting akan ternoda. Apabila ada banyak pihak yang tahu ada kasus seperti ini, bisa jadi tahun berikutnya nggak ada yang mau sekolah di sini."

"Gue tahu, Dean. Bu Seril juga cukup mencurigakan bukan? Dia juga ada di list kita." Eliza menatap Dean dengan sungguh-sungguh. "Dulu dia cuma guru biasa, nggak tahu kenapa tiba-tiba bisa jadi kepala sekolah."

Dark Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang