-Sekadar Menyapa (dan curhat)-

501 33 32
                                    

Hallo, adakah yang masih mengingat cerita ini?

Aku yakin cukup banyak.

Aku tidak menyangka kalau kalian menyukai cerita ini. Dan aku senang karena menerima banyak surat cinta dari kalian. Entah dari komentar atau DM. Terima-kasih banyak ♥️

Sejujurnya, cukup aneh karena aku kembali menyapa di sini. Cerita ini sudah berakhir lebih dari dua tahun yang lalu. Tetapi ini benar-benar membekas di hatiku.

Aku tahu, beberapa dari kalian agak kecewa dengan endingnya. Tetapi, awalnya sengaja memang kubuat begini. Open ending. Supaya kalian dapat menerka apa yang terjadi setelahnya dan apa yang ada di dalam khayali kalian itu, anggap saja benar.

Dan sesungguhnya, setelah dua tahun lebih, aku juga cukup menyesal mengapa endingnya begini.

Harusnya, endingnya adalah; Eliza membunuhnya.

Tetapi, aku tidak pernah tahu mengapa aku tidak membuatnya begitu saat itu. Padahal, jika benar Eliza melakukannya, mungkin akan ada kelegaan di hatiku atau hatinya. Kami tidak akan tersiksa dengan perasaan yang telah kami buat sendiri.

Sejujurnya, aku sendiri juga tidak dapat bersama dengan orang yang kucintai. Jadi, aku melampiaskannya di cerita ini. Memang agak konyol menggunakan alasan pribadi sebagai pertimbangan atas cerita fiksi yang kutulis. Tetapi, seseorang memang cenderung ingin mencurahkan apa yang dia rasakan.

 Tetapi, seseorang memang cenderung ingin mencurahkan apa yang dia rasakan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Aku ingin curhat. Sebetulnya, sosok Eliza ini terinspirasi dari diriku sendiri. Dan sosok Dark Angel pula terinspirasi dari orang lain. Aku mencintai seseorang yang jauh lebih dewasa dibanding dengan usiaku. Dan pada akhirnya, kami tidak dapat bersama. Maka, aku menciptakan Eliza dalam kondisi yang sama.

Selama bertahun-tahun, sejak aku masih kanak-kanak, pra-remaja, remaja hingga ini menjelang dewasa, aku mencintainya. Sangat konyol. Tetapi realitanya, memang begini. Aku menyimpan rasa itu. Dan pada akhirnya, aku melampiaskannya pada tulisan-tulisanku. Setiap karakter-kurasa-aku terinspirasi dari orang-orang di kehidupan nyataku.

Jika kalian membaca ceritaku yang lain, kalian pasti akan menemukan pola yang sama. Pertama, ada karakter utama perempuan naif seperti Eliza. Lantas, lelaki budak cinta akut seperti Dean-yang rela melakukan apa pun untuk orang yang dia cintai. Serta ada sosok seperti "Dark Angel" yang merenggut segalanya.

Kusadari, alasan mengapa aku selalu membuat pola seperti itu karena aku mengalami hal yang sama. Tetapi tentu saja itu hanyalah kisah cinta biasa-bukan kisah pembunuhan berantai yang dramatis seperti yang kutulis ini.

Terkadang, aku selalu berfikir "mengapa?". Mengapa diriku tidak membiarkan Eliza membunuhnya saja? Sebab, jika Eliza membunuhnya, maka segala siksa itu akan berakhir. Tetapi nyatanya, tidak mungkin aku akan mengubah endingnya setelah sejauh ini. Jadi, biarkanlah tetap open ending. Kalian bisa menyimpulkan apa yang terjadi setelah Si Kembar menemukan iris ungu itu. Akankah mereka berjumpa kembali? Ataukah mereka hanya bisa saling mengenang saja? Kuserahkan itu pada kalian. Tetapi, tentu saja jangan ditulis! Cukup disimpan dalam dunia khayali kalian saja, ya...

Dark Angel [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin