BAB 1 - Anastasya

14.2K 1.2K 78
                                    

Terimakasih karena telah mampir di sini. Cerita ini BELUM direvisi. Jadi, mohon maaf kalau masih banyak yang berantakan.


Dan, kalau kalian mau baca, jangan lupa tinggalkan jejak berupa komentar spy sy senang ;)

Kalian juga bisa komen-komen tentang teori kalian mengenai cerita ini...

Sebab, gimana, ya, baca komen itu membuat sy senyum-senyum sendiri. Ada kebahagiaan tersendiri dalam hati sy 😔♥️

Menjadi silent readers mungkin enggak pp, tapi menjadi readers yang aktif vote dan komen akan membuat author merasa bahagia + merasa terapresiasi dan apa salahnya membahagiakan orang lain?

Happy reading....














O ya, jan lupa banyakin koment :D
I'll give u 1000 hug and kiss :*

***

Aku terlahir dengan sayap.
Kemudian aku bertemu dengan malaikat.
Malaikat bilang kalau aku tidak pantas memakai sayap.
Jadi aku mematahkannya.

Lalu iblis datang.
Dia memberiku hadiah.
Sepasang tanduk berwarna merah.
Dia memasangkan tanduk itu di kepalaku.

Jadilah aku seperti iblis.

-Dark Angel-

-----------

ATMOSFER dingin memenuhi ruangan gelap pengap itu. Tiada yang bisa ditemukan di sana kecuali kardus-kardus yang penuh dengan rongsokan. Lampu sepuluh watt tergantung di atas plafon---masih menyala, namun sudah tidak seterang sebelumnya. Lama-kelamaan, nyala lampu itu semakin melemah.

Sama seperti seorang gadis yang tertunduk lemas di antara kardus-kardus penuh rongsokan itu. Gadis itu sudah mulai melemah. Dia tidak tahan dengan kucuran darah yang mulai menetes dari kepalanya. Semakin lama, semuanya semakin buram baginya.

Darah itu mengalir deras dari pelipis. Lalu turun ke bawah, melewati alis, membasahi bola mata, menodai pipi dan dagu. Tidak butuh waktu lama untuk menetes ke lantai. Darah-darah itu juga membuat lantai putih berdebu ini menjadi tambah bernoda.

"Jangan lakukan ini... kumohon." Gadis itu mulai merintih kesakitan. Dia memegangi kepalanya dan merasakan darah yang semakin lama semakin deras.

Pria bertopeng putih itu tidak mempedulikan rintihan gadis di hadapannya. Dia hanya mengelus parang yang ada di tangannya. Sesekali mengayunkannya di hadapan si gadis.

Pria itu tampak seperti seorang psikopat di dalam film-film. Tubuhnya tinggi dan tegap dibalut jas hitam tebal dan panjang. Dia menggunakan topeng putih yang sebenarnya tidak berguna. Gadis itu sudah tahu siapa iblis di balik topeng menjijikkan itu. Wajahnya sama sekali tidak terlihat, namun kedua bola matanya tampak bersinar di balik topeng putih itu. Kedua pasang mata itu terlihat sayu, namun tetap garang dan mematikan.

"Setiap orang memiliki kesalahan, setiap orang juga memiliki kewajiban untuk memaafkan, 'kan?" Gadis itu kembali mengusap darah yang mengali dari pelipisnya.

"Oh. Begitu?"

Gadis itu benar, setiap orang perlu memaafkan orang lain. Ternyata kata-kata itu bisa menyentuh si pria bertopeng. Dia kemudian bangkit dari posisi duduknya. Berjalan perlahan menjauhi gadis yang sudah bersimbah darah tadi. Dia mengambil sebuah ponsel yang tergeletak di lantai. Itu adalah ponsel milik si gadis yang terpental jauh saat dia sedang berkelahi dengan pria bertopeng.

Dark Angel [END]Where stories live. Discover now