" ngapain ? "Ervan

" Perintah dari komandan, kamu kan udah kenal sama mereka Van, jadi lebih mudah deketin target nya, eh tapi kita ganti pake baju biasa dulu "Shila

" Ada apaan emang? Anak-anak itu baik Ga bertingkah macem-macem, apalagi konsumsi obat-obatan terlarang " Ervan

" Ada satu anak yang memang udah jadi incaran dari tim aku "Shila

" Kenapa ga sama tim lu aja? "Ervan

" Kenapa kamu banyak tanya? Aku tau anak-anak itu asuhannya pacar kamu Van, pacar kamu pasti ga ceritakan kalo salah satu anak nya ada yang konsumsi narkoba? dia pasti lindungi anak-anaknya Van biar ga keciduk sama polisi, makannya aku minta tolong ke kamu buat nemenin aku ke sana, soalnya kamu Deket sama mereka "Shila

" Gw ga ikut campur " Ervan berdiri dari duduk nya Lalu melenggang pergi meninggalkan Shila bersama Reza

" Ervan mana mau tangkep anak-anak yang di asuh sama calon istrinya, apalagi tangkep nya sama kamu shil Udah sama aku aja hayu" Wahyu

***

Elsa menaruh kasar tubuhnya di atas sofa yang begitu empuk, yang berada di ruang tamu rumah milik ke dua orang tuanya itu, tanpa melepas sepatu yang ia pakai, tugas kampus yang begitu menumpuk membuat tubuh dan otak nya setres, lelah, capek, letih, lesu Baru saja ia hendak menutup matanya Namun bell rumah nya berbunyi, dengan malas ia berjalan dan membuka kan pintu rumah

" Ngapain lu ke sini? " Tanya nya pada orang itu yang membuat dirinya sigap berdiri dengan tegap

" Siapa penghuni rumah kasih itu yang konsumsi obat-obatan terlarang? Bahkan narkoba ? "

" Maksud nya ? Gw capek baru balik ngampus pak, kenapa sih? "Elsa, pak? Ya Ervan lah yang memencet bell tadi

" Salah satu anak yang kamu asuh di rumah kasih itu ada yang konsumsi barang haram itu kan? Dan kamu ga bilang ke aku? Siapa orang nya ?

" Kenapa? Mau tangkep orang nya? Tangkep aja pak, dia udah ga peduli sama aturan yang gw buat " Elsa bersandar pada pertengahan pintu

" Kamu ngumpetin semua nya dari aku? "Ervan

" Iya! Gw ngumpetin ini semua dari lu, karena rasa sayang gw sama anak-anak jalanan itu begitu besar, gw ga mau salah satu dari mereka di tangkep sama temen-temen lu pak, lu tau ga waktu gw diem aja di pinggir jalan yang bikin gw terluka karena ga sengaja ke tendang, dan ke pukul sama orang-orang yang rusuh pada saat itu? "Elsa

" Bahkan lu sendiri yang nolongin gw pak"

Flashback on

"Kepala mba bocor? " Seseorang itu setelah melihat telapak tangan elsa yang sedang menahan sakit di bagian belakang itu, elsa tidak sadar kalau kepalanya mengeluarkan darah, padahal tertutup Jilbab, namun darah itu menembus keluar.

" Ah gila pala gw bisa ancur ni kalo lama-lama diem di tengah orang-orang yang ga punya mata! "Elsa Mendumel, sambil terus memegangi kepala belakangnya, rasa sakit di tangan, kaki, kening, tak sesakit kepala bagian belakang miliknya.

" Elsa? " Laki-laki berpakaian serba hitam itu, masker di wajahnya, dan tak lupa helm di kepalanya ( eits bukan helm KYT :v ) Sebut saja Brimob.

" lu siapa? Bantuin gw ngapa bang, tangan, kaki, Sama jidat gw sakit ni, tapi sakitan pala belakang gw sih "Elsa

" Kamu, bawa perempuan ini kerumah sakit " laki-laki berseragam. Lalu melanjutkan untuk mengamankan orang-orang yang berlarian tadi.

" Siap Komandan! "

Flashback Off

" Tau ga kenapa gw ada di sana saat itu? Karena gw abis debat sama Dimas! Dia dengan terang-terangan minum obat terlarang di Rumah Kasih pak, gw marah, sayang, bahkan kecewa sama dia pak, gw udah gagal jadi pengganti orang tua mereka "ucap Elsa yang pada akhirnya membuat ia menundukan kepala nya

" Gw baru liat dia minum obat-obatan doang, selebihnya gw ga tau "lanjutnya

" Ikut aku sekarang, rekan kerja aku lagi menuju ke sana " Ervan

" Biarin aja"

" Kamu ga mikirin anak-anak yang masih kecil? Mereka pasti ketakutan atas kejadian nanti yang bakal nimpah Dimas"Ervan, mendengar ucapan Ervan, Elsa langsung berjalan dan duduk di atas jok motor milik Ervan, ia juga langsung memakai helm yang sengaja Ervan sediakan lebih dari satu

" Ke Rumah kasih sekarang!! " Itulah yang Elsa kirim di group whattsap Pengurus Rumah Kasih sebelum ia dan Ervan berangkat ke rumah tersebut

Sesampainya di Rumah Kasih Elsa dan beberapa mahasiswa yang menjadi pengurus Rumah Kasih pun menenangkan anak-anak yang usia nya masih di bawah 10 tahun, mereka menangis saat Dimas dan 2 rekannya dari luar Rumah Kasih di tangkap oleh Polisi, karena pada saat penangkapan Dimas dan rekannya, mereka sedang meneguk obat, sementara ke dua rekannya menghisap rokok yang terbuat dari Ganja

" Ka maafin Dimas " ucap Dimas menahan diri dari polisi yang memborgol pergelangan tangannya itu

" Kakak kecewa! "Elsa

" Lu yang ngajak Dimas bandel? "Syifa menghadap pada ke dua rekannya dimas - ya Syifa termasuk salah satu dari pengurus Rumah Kasih ini

" Kalo bandel ga usah ngajak ngajak! " Syifa mendaratkan satu tamparan di pipi kedua rekannya dimas

" Lanjutkan komandan " ucap Ervan pada rekan kerjanya itu

Beberapa polisi yang berada di lokasi pun pergi dari sana dan membawa Dimas juga ke dua rekannya itu ke Polsek Jakarta Pusat

" Udah nggapapa kok, ka Dimas ga bakal di apa-apain sama polisi polisi itu "

" Ka Dimas nya cuma pindah tempat tinggal aja kok, udah ya jangan pada takut lagi.." Ervan mengelus rambut salah dari anak-anak jalanan itu

" Kakak di sini aja, aku takut kalo polisi-polisi tadi Dateng lagi "

" Ga usah takut, mereka ga jahat sayang .."Syifa

" Permisi .. " ucap seorang perempuan sambil mengetuk pintu Rumah Kasih yang terbuka dengan lebar

" Bisa bicara sebentar dengan Ervan ? "Ucapnya

Sementara Ervan sendiri menghadapkan wajah nya pada Elsa yang masih menenangkan anak-anak asuh nya

" Boleh ? " Ervan

" Ya boleh, ngapain juga harus bilang ke gw "Elsa, Ervan tersenyum dan berjalan menghampiri perempuan itu

Ervan mengikuti langkah kaki perempuan itu, menjauh dari Rumah Kasih

" Ada apa? Tugas gw udah selesai dari sore tadi, masalah ini ga ada sangkut paut nya sama gw shil " Ervan, Shil? Ya itu Shila

" Makasih ya udah bantuin aku dan tim, kalo pacar kamu dan teman-teman nya ga kesini Mungkin anak-anak jalanan yang lain, bahkan premannya udah ngeroyok tim aku duluan van, karena ada pacar kamu dan teman nya, kita aman juga .. tanpa harus main tangan sama mereka " Shila menggenggam telapak tangan Ervan, Ervan melepasnya dengan paksa, karena genggaman dari shilla begitu kuat

" Ga usah pegang-pegang, calon istri gw kesini karena gw kasih tau kalo anak asuh nya ada yang jadi inceran kalian, dan pasti nya setelah kalian coba nangkep Targetnya, anak-anak jalanan yang lain pada ketakutan"Ervan

" Udah ga ada yang penting kan? Permisi " Ervan meninggalkan shilla sendiri di sana

#Tolong Kasih Bintangnya ⭐di setiap halaman, agar saya semangat menulis part selanjutknya 😚#

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now