°•45

248 13 2
                                    

Playlist ini bukan arti lirik lagunya yang aku pakai ya. Tapi nadanya yang benar-benar kelam sesuai keadaan cerita.

Play 🎶

🌘Billie Elish~Lovely. Ft. Khalid🌘

-----------------____________-----------------

Aku harus segera pergi dari sini! ~Cornelius hanya berani berbicara dalam hati, ia tidak ingin memproduksi masalah lebih banyak lagi.

Kesimpulan yang ia dapatkan selama dua puluh menit berpikir adalah bahwa ia harus ke luar dari kehampaan aneh ini untuk menyelamatkan nyawa banyak orang yang sejujurnya ia tidak ketahui sama sekali. Tangannya membentuk sebuah sirip di dada —meluncur membelah air  dengan mudah. Ia bertujuan memasuki salah satu titik yang menjadi pilihan hatinya—tepatnya yang terdapat jantung seekor paus. Ya, Cornelius terlalu terbiasa selalu mengikuti kata hatinya dalam situasi apapun, sebab bisikan baik dari diri sendiri akan membawa percaya diri dan keberhasilan.

"Ck! Merepotkan!" Anemone yang merupakan pengendali ilusi 'ruang hampa' itu segera ambil tindakan kerena memang benar, jalan keluar dari hitamnya lautan adalah menembus titik yang memiliki jantung paus di dalamnya.

Ikan kecil dalam wujud setengah manusia itu segera membuat gelombang air bah. Sebenarnya fungsi tiga titik itu, sewaktu dilihat oleh Cornelius, ia pikir vampir itu akan memilih sibuk berpikir keras guna menunda waktu. Awalnya berhasil, tetapi estimasi waktu yang sangat-sangat tidak Anemone duga. Awal-awal keberhasilan berjalan lancar ketika ia jaya dalam mengendalikan apa pikiran Cornelius, dan tiba-tiba kekuatannya susah masuk. Ia sendiri kesal dengan alasannya yang sebelumnya sama sekali tidak ia pikirkan solusinya. Apalagi jika bukan karena keyakinan yang kuat dan bisikan hati?

Air laut berbuih dan berbentuk ombak yang tingginya kira-kira 3 meter siap menerjang Cornelius yang juga dalam kecepatan tinggi mengincar satu-satunya titik, dan titik yang sebelumnya terdapat pemandangan air laut bercampur cairan ungu telah hilang begitu saja. Tangannya terus mendayung dan beberapa kali membentuk tinjuan guna membelah serangan air bah yang entah darimana. Raja vampir itu berusaha sekuat tenaga untuk tetap berenang walaupun kecepatannya relatif sedang. Setidaknya jangan berhenti untuk mencapai keberhasilan.

Hampir memakan waktu satu menit air itu menyerang raja Rezz, namun dengan kekuatan baritonnya ia mampu melewati terjangan tersebut dengan hadiah luka-luka sobek di kedua tangannya.

Ikan itu menggerakkan gigi kesal. "Bodoh!" Lalu menjetikkan jemarinya hingga titik itu perlahan menghilang.

Cornelius mendelik sebal, dan dengan sisa-sisa harapan tenaganya yang kian melemah ia mencoba berenang lebih cepat dari sebelumnya. Tangannya terulur untuk menggapai lubang yang semakin mengecil.

Sedikit lagi!~ batin keduanya bersamaan.

Cornelius menahan sakit sedangkan Anemone sibuk menyeimbangkan kekuatannya yang sangat lemah akibat ia gunakan membuat air bah tadi. Ikan itu mencak-mencak.

Hup!

Cornelius memasuki titik itu yang sudah sudah seukuran tubuhnya dan semakin menyempit di bagian kaki saja, namun syukurnya ia berhasil masuk dengan mulus.

Warna biru muda gradasi biru tua. Itu yang pertama kali ia lihat di dalam ruangan titik sekecil pasir tadi. Di tengah-tengah sana terdapat piringan seperti terbuat dari batu pualam, dan itu sangat cantik dengan jantung yang mengambang di atasnya. Cornelius mencoba melakukan pendekatan dan ia terpental cukup keras ketika hampir sampai pada piringan itu.

"Ada apa lagi ini?" Akhirnya ia mengeluh. Kepalanya tiba-tiba pening hingga ingatannya perlahan-lahan tersusun seperti kepingan puzzle yang sempat berserakan.

The Most Wanted Vampire In HighschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang