°•41

265 14 5
                                    

Riska sedang asyik bersama anjing kesayangannya, Si Salanghae. Ya, hampir tiga hari gadis itu hanya menganggur seolah menunggu keajaiban datang dari sebuah lobang besar yang langsung mengarah ke pertengahan laut tersebut. Ia berusaha mengisi waktu luangnya dengan membaca novel, mendengarkan musik dari ponsel barunya juga membaca-baca tentang dunia vampir tak lupa kitab-kitab tebalnya yang tidak boleh sampai terlupakan.

Sampailah hari di mana Riska benar-benar merasa terlalu lama menunggu orang tua dan teman-temannya pergi hanya untuk mencari bahan dasar pembuatan kapsul sakti. Membosankan, lantas ia mengangkat Hepi hingga anak anjing itu menjulurkan lidahnya memberi isyarat ingin menjilati tuannya. Ia curhat dengan bibir manyunnya.

"Hepi, aku bosan. Kamu terlalu manis buat aku, aku diabetes, Sal!" Ia merancau seperti orang mabuk. Anjing itu, bukannya diam malah semakin agresif menggonggong hingga tiba-tiba melompat lalu meringkuk masuk ke dalam lubang baju Riska yang merupakan tempat khususnya. Merasa ada yang salah, Riska menoleh ke belakang dan mendapati lima pengawal asing datang diikuti seorang bocah laki-laki yang kelihatannya sebagai bosnya. Riska tidak berkutik, ia diam sekaligus ingin tahu apa yang dilakukan oleh makhluk aneh di hadapannya.

"Hallo, kesayanganku. Sudah dengar dari mulut ayahmu bahwa kau akan menikah denganku?" Tanyanya membuat Riska seketika bergidik dan merasa mual. Ini tidak mungkin, ayahnya tidak gila. Ia pasti mencarikan pangeran untuk gadis tunggalnya ini.

"Pembohong!" Sembur Riska tanpa peduli wajah geram dari makhluk itu pada detik berikutnya.

"Dasar raja bodoh! Membiarkan putrinya yang cantik sendirian seolah ia tidak penting! Oke, pengawal tangkap dia!" Serunya diikuti beberapa makhluk aneh di belakang dengan pistol berwarna hijau lumut.

Riska bangkit sembari menarik resleting pada kantungnya untuk menjaga Salanghae tetap aman. DUAR! Riska berhasil melompat menghindari serangan tornado air yang muncul dari pistol aneh tersebut. Serangan itu membuat tembok istana seketika runtuh.

"Wah, permainan diterima! Ayo kita buktikan siapa yang akan menikah dengan tanah!" Tantang gadis itu yang malah ditertawai oleh Anemone.

"Yah, aku bersedia melihat ketangguhan calon istriku dulu sebelum kunikahi! Kebetulan, namaku Elias. Nama yang bagus bukan?"

"Artinya memang bagus, tapi aku yakin sifatmu lebih buruk daripada namamu. Aku yakin nama aslimu bukan itu!" Riska melesat mendekati salah satu pengawal itu untuk melumpuhkannya dengan cara menusuk leher belakang  dan merebut paksa senjata aneh makhluk itu yang terlihat keren di mata Riska.

Ia tersenyum licik, "Selamat tinggal!" Riska buru-buru menyematkan racun taringnya pada tangan salah satu pengawal itu dan menembakkan gelembung dari pistol aneh yang ia pegang sekarang ke arah posisi pengawal yang letaknya lumayan strategis. Riska sedikit kaget, gelembung yang dihasilkan lalu menangkap pengawal dan ia tidak bisa bergerak hingga berakhir di langit-langit ruangan.

 Riska sedikit kaget, gelembung yang dihasilkan lalu menangkap pengawal dan ia tidak bisa bergerak hingga berakhir di langit-langit ruangan

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
The Most Wanted Vampire In HighschoolUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum