°•14

539 35 11
                                    

"Bo!! Akhirnya lo dateng!" Ecrin spontan memeluk asisten kesayangannya itu yang lantas tercekat karena terkejut. Pipi cowok itu kini terasa panas dan muncul semburat merah di sana.

"No-nona. Ada banyak orang!" Bo berbisik setengah tidak enak ketika beberapa pasang mata memperhatikan tingkah mereka berdua. Sebenarnya bukan tatapan risih, namun tatapan memuja seolah mereka sepasang merpati yang serasi.

"Biarin! Gue bener-bener butuh lo! Ada sesuatu yang bakal buat lo terkejut setengah mati habis ini!" Ecrin berucap penuh emosional lalu melepaskan pelukannya dan beralih menarik koper terbesar Bo.
Ya, lelaki itu membawa dua koper yang salah satunya merupakan perkakas persenjataan di luar markas Ecrin. Senjata itu untuk jaga-jaga dan Bo sudah lolos lisensi airport hanya dengan bermodalkan kartu resmi internasionalnya. Senjata api tersebut diletakkan di kabin Pilot.

Bo lalu mengejar bos kecilnya yang berjalan terlalu cepat. Jika dibandingkan Rita, ia lelet sekali tetapi jika dengan manusia ia bisa sangat cepat karena Ecrin memang terlatih untuk itu. Lelaki itu berusaha menyejajarkan langkahnya dan hendak meraih pengait penarik koper. Dengan lincah Ecrin menarik benda itu ke kanan. Bo sedikit kewalahan mengimbangi langkah gadis itu. Hingga akhirnya ia memutuskan membuka bibirnya.

"Nona! Itu barang saya. Nona tidak perlu membawakannya!" Bo terus berusaha menyamai langkah Ecrin hingga terlihat seperti kejar-kejaran malahan. Sayangnya mereka tidak mengerti bahasa Ecrin menyebabkan beberapa orang malah memasang tampang prihatin. Mungkin mengira Ecrin dan Bo adalah sepasang bucin di mana sang gadis tampak tidak peduli dengan sang pria. Mereka seperti sedang syuting adegan romantis padahal bukan.

Akhirnya Ecrin berhenti jalan diikuti Bo yang melangkah ke dekat koper miliknya hendak meraih pengait koper, namun tuan mudanya menghalanginya sekali lagi. Ecrin berkacak pinggang. Oke, sempurna! Semua orang kini menonton mereka berdua. Beberapa sambil makan pop corn. Ada juga para lelaki yang terang-terangan memuji kecantikan Ecrin.

Oh, ya ampun.

"Gue udah bilang jangan panggil gue nona. Panggil gue Ecrin.. Lo bukan asisten tapi lo temen kesayangan gue. Berapa kali sih gue harus bilang?" Ecrin berbicara dengan nada penuh penekanan walau bukan seperti marah.

"Tapi saya—" Ecrin memutar bola matanya kesal.

"Saya lagi ...," Gadis itu frustasi. "Gue yang bawa koper Lo selama Lo ga bisa panggil nama gue dengan benar dan pake aku sebagai panggilan diri sendiri. Saya? Panggilan apaan tuh? Emang gue nyonya gendut kayak Kanjeng Mami di film Sule?" Omel Ecrin dan pipi gadis itu berakhir cemberut. Tiba-tiba saja Bo malah ingin tertawa karena Ecrin sangat lucu. Pantas Farel menyukai tuan kecilnya.

"Oke, Ecrin. Sesuai kemauan l-lo!" Ucap Bo tergagap diikuti tolehan kepala Ecrin dalam sekejap. Lagi-lagi gadis itu memeluknya, bedanya kali ini ia membalas pelukan tuan kecilnya.

"Uwu! Sahabat gue akhirnya manggil nama!" Serunya diikuti senyum Bo.

"Ya udah yuk. Semua pasti udah pada nunggu." Ecrin menyeret koper diikuti Bo di belakangnya yang diam-diam tersenyum manis.

°•°•°•°•°

Jihan pergi diam-diam disaat teman-temannya sedang istirahat siang. Sekarang ia sedang berada di tengah hutan—melompati setiap pohon untuk menuju ke istana Adele. Keadaan hutan sangatlah gelap. Mata manusia tidak mungkin menggapai cahaya sedikitpun. Tentu beda dengan netra Jihan yang saat ini menyala lumayan terang—berusaha menyerap cahaya yang ada.

Ia bermaksud untuk menelusuri sendiri keberadaan Farel yang bahkan kakaknya sendiri tidak tahu jika kali ini ia sedang pergi. Jihan tahu batasan para serigala menaruh alarm pendeteksi ketika sesuatu memijak perbatasan mereka, terkecuali memang kaumnya. Semakin jauh Jihan masuk, maka ia akan semakin merasa kepanasan. Vampir memang tangguh melawan apapun dan tidak takut terhadap apapun, tetapi mereka akan tersiksa jika terkena matahari terlalu lama. Maka dari itu, para serigala itu memanfaatkan penyerapan sinar matahari lalu mengubahnya menjadi panas lewat panel surya.

The Most Wanted Vampire In HighschoolWhere stories live. Discover now