°•38

301 16 0
                                    

"Aku harus mengajak dia bicara empat mata. Dengan begitu, semua keributan ini akan berhenti!"

"Jangan! Itu bahaya, Meri!"

"Aku bisa mengatur diriku sendiri, Crystal! Ayolah, lepaskan tanganku! Ini menyakitiku!" Erang Meri sembari meringis-tangannya diremas cukup kuat oleh sahabatnya.

"Janji dulu engga ke sana...?"

Meri mengeluarkan kepalanya dari balik batu sedikit untuk melihat kehebohan yang ditimbulkan oleh Aleena. Dari merahnya mata paus itu, kini ia tahu bahwa segala bentuk perilaku buruk Aleena adalah atas kendali seseorang. Entah siapa, yang pasti harus segera ditemukan untuk mematahkan mantranya.

"Maafin aku!"

Blurrbbb!

Meri membuat gelembung besar dari mulutnya yang kemudian memaksa Crystal untuk masuk ke dalamnya. Gelembung itu sebenarnya bukan kurungan atau apapun seperti Man Ray, penjahat bikini bottom pada film Spongebob, tapi gelembung itu akan melindungi Crystal dari segala bentuk serangan sebanyak tiga kali. Sebelum tiga kali, gelembung itu tidak akan bisa hancur. Gelembung itu juga bisa digerakkan ke manapun sesuai kemauan tuannya.

"Meri! Benda apa ini?!" Teriak Crystal dari dalam, gelembung itupun mulai menjauh, "Meriiii!"

"Itu akan melindungimu! Gerakkan saja sesuai kemauanmu!" Teriak Meri lalu segera berenang ke atas.

Ombak di mana-mana juga air laut yang berguncang hebat membuat penghuni maupun pengunjung laut harus sigap dalam menjaga keseimbangan tubuh. Meri tidak punya waktu hanya untuk memutar otaknya, tanpa banyak pertimbangan, ia mengangkat batu besar dan melemparkan benda itu pada perut Aleena. Namun, lemparan itu sepertinya tidak berpengaruh apapun, buktinya paus itu sama sekali tidak menoleh.

"Apa yang harus aku lakukan?" Gumamnya sembari menelanjangi tiap-tiap benda laut di sekitarnya.

Damn! I catch it!

"Haaaaaaaaaaa!!! Buuuuuuuuuu!"

Meri membuat pusaran air yang cukup besar dan mengandung seperempat darah duyung miliknya guna memberi tenaga besar, lalu mengarahkannya tepat pada Aleena. Serempak keluarga Roust beserta tiga orang kerajaan Vezz itu menyingkir ke tempat yang lebih aman karena merasakan bahaya besar. Tornado itu membentuk pusaran dengan sumbunya yang runcing, berputar mengarah ke perut Aleena.

Duarrrrrrrrrr! Duuungggg!

"Haabuuu!buuu!buuu!buuu...," Meri segera membuat gelembung satu-satu untuk seluruh teman-temannya.

Tiba-tiba duyung itu menutup mata dan jatuh begitu saja.

"Merii!" Jerit enam orang itu bersamaan.

°•°•°•°•°•°

Rita memicingkan matanya untuk memperjelas pandangannya di tengah-tengah kegelapan. Dewi malam berbentuk setengah, hanya dia yang membantu Rita untuk mendapatkan penerangan. Ia menoleh ke arah jendela kecil di atas. Entah ia menghayal atau itu memang benar-benar sosok mamanya.

Ini tempat terlarang, mama ngapain ke sini?

"Mama!" Rita mencoba telepati, namun suaranya malah kembali menabrak kepalanya. Tatapannya berubah sendu, tetapi beberapa detik kemudian menyala merah.

Rita selalu menggunakan perasannya sebelum melakukan sesuatu, ia bahkan pernah jadi bahan bully-an ketika acap kali bertatap netra bersama Ascher karena kelembekannya. Dan, kini ia ingin mencoba mendengarkan kata hatinya yang mengatakan agar dia mencoba beberapa kali walau akan menyakitkan nantinya. Ya, mencoba memanggil secara keras berulang kali lewat telepati.

The Most Wanted Vampire In HighschoolWhere stories live. Discover now