"Tadi Farel izin ke toilet. Tapi setelahnya gue gatau dia ke mana. Soalnya gue fokus ke depan. Waktu dia minta izin suaranya agak beda dan ...," Piko lupa-lupa ingat.

°•°•°•°•°

Pada dasarnya, Rita merupakan gadis pendiam dan tidak banyak bicara. Ketika diletakkan bersama banyak orang, terkadang ia bingung harus menjadi seperti apa. Ia juga bukan Jihan yang bisa heboh di masa-masa tertentu. Jadilah ia hanya menebar senyum namun jemarinya meraih pundak pria tersebut. Bukan merangkul, hanya menyentuhnya. Tepat setelahnya, seluruh orang berteriak kencang.

"Okeeee! Silahkan di jawab" Tanya pembawa acara itu.

"Jadi, lagu kali ini judulnya When You're Gone." Jawabnya dan diikuti penonton yang menatap presenter serta Rita bergantian.

"Seribu persen untuk anda! Selamat! Silahkan jika ingin berfoto ria dengan sang artis." Cowok tersebut mengangguk dua kali lalu mengeluarkan ponselnya dari saku.

"Apa perlu saya bantu fotokan?" Lagi-lagi pembawa acara itu menawarkan sesuatu dan berakhir dibalas gelengan kepala.

"Ahhh! Beruntungnya cowok itu."

"Kenapa mukanya sejenis artis gitu ya?"

"Ganteng banget, sumpah. Kayak artis Kris Wu yang dari China itu lho!"

"Gila... Hari ini serasi banget dah. Ceweknya cantik, cowoknya tampan."

Cowok itu memegang hapenya dengan gaya selfie. Rita mendekat tanpa khawatir karena ia sudah memasang alat penghangat badan di mana-mana. Ini sudah biasa sebagai tindakan antipati. Namun, entah feeling-nya yang buruk atau apa, ia merasakan sesuatu ketika sosok itu merangkulnya.

Tiba-tiba sosok itu mendekat ke telinga Rita, "Temen Lo dalam bahaya!" Yang membuat orang-orang mengira bahwa sosok beruntung di sampingnya menciumnya. Lagi-lagi semuanya berteriak antusias. Padahal tidak. Rita juga bisa melihat bahwa tangan lelaki itu hanya pura-pura memencet tombol foto di HP.

Rita langsung menoleh dan membuat muka mereka saling berdekatan. Lagi-lagi sosok itu berpura-pura mengambil gambar. Seluruh penonton bersorak sangat riuh kali ini. Rita mengerti, pasti mereka mengira ia hendak berciuman. Pasalnya bibirnya memang sangat berdekatan dengan bibir pria di sampingnya ini. Tetapi sekali tidak, ia fokus menatap mata lelaki di hadapannya yang sangat berbeda dan Rita sukses mendelik ketika mata itu berubah warna seperti rubah.

"Jihan, apa ada yang hilang dari kalian?" Rita menelepati Jihan untuk memastikan kebenarannya. 

...

Gue bener-bener ngerasa aneh sama orang di depan sana. Kenapa ya? ~batin Jihan sesaat ketika melihat laki-laki itu begitu dekat dengan kakaknya saat di depan panggung. Jihan juga tahu kalau laki-laki itu seperti berbisik bukan mencium. Matanya yang mampu melihat sesuatu yang sangat mikro bahkan partikel terkecil yang tidak mungkin dilihat manusia bisa melihat dengan jelas jika orang itu sedang tersenyum misterius.

"Jihan, apa ada yang hilang dari kalian?" Jihan menyipitkan matanya. Ia dapat melihat kakaknya yang sedang menatapnya dari kejauhan beserta raut wajahnya yang tampak khawatir.

"Farel engga tahu ke mana. Engga balik-balik dari toilet." Jawab Jihan sekenanya. Kini perasaan buruknya yang jarang salah, akhirnya terjawab.

...

Setelah sosok itu melepaskan rangkulannya, Rita kembali berdiri sembari menebar senyuman untuk tetap meyakinkan penonton bahwa tidak ada apa-apa. "Terima kasih semuanya! Maaf jika ada kesalahan atau yang tidak berkenan di hati kalian!" Rita mengangkat tangannya lalu menyapa beberapa orang di sekitarnya. Seperti yang tadi-tadi, mereka berteriak namun kali ini tentu berupa lambaian tangan pula atau teriakan berupa nama.

Pembawa acara itu tersenyum, masih bersemangat seperti pembawa acara pada umumnya.

"Baiklah! G-mail sudah terverifikasi. Bagi kalian yang menerima e-mail khusus, silahkan menuju ke belakang panggung! Jangan pergi dulu, karena akan masih ada dua orang artis yang akan menghibur kalian dengan lagu-lagu hits jaman now sebagai penutup! Baiklahhhh! Selamat menyaksikan!"

Rita tersenyum tetapi pikirannya berkutat ketika Jihan mengatakan Farel menghilang. Apa Farel yang dimaksud laki-laki ini? Ada apa ini? Dan laki-laki tadi kenapa bisa tepat sekali mengambil cokelatnya? Rita tidak menyalahkan jika orang ini werewolf, Tapi kenapa kebetulan sekali?

"Goodbye! See you next time!" Seru Rita lalu berjalan meninggalkan panggung menuju tempat sesi foto. Ia diantar oleh salah seorang perempuan berpakaian cantik dengan gaun elegannya. Warnanya hitam tetapi sayangnya wajahnya ditutup oleh masker.

Mereka berjalan hingga berakhir di dekat pintu keluar. Rita kebingungan. Tadi presenter itu bilang letak tempatnya di belakang panggung. Ia tidak peduli dan langsung meninggalkan wanita tadi. Ia buru-buru harus menyelesaikan acara foto-foto lalu pergi untuk menanyakan hal tadi pada Jihan dan yang lainnya.

Baru saja hendak melangkah, wanita tadi menarik tangannya seolah memaksa Rita mengikuti kemauannya. Gadis itu menarik tangannya kembali lalu menatap tajam wanita di hadapannya.

"Siapa anda?"

Wanita itu lantas menurunkan maskernya dan Rita mendelik tidak percaya.

"Adele!!"

°•°•°•°•°

Perlu diterusin? 🍂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlu diterusin? 🍂

The Most Wanted Vampire In HighschoolWhere stories live. Discover now