Part 30

3.1K 120 2
                                    

Sudah part 30. Dan aku harap kalian suka sama alur cerita kedua aku ini. Hehehe sori sibuk sama cerita kedua dibandingkan yang pertama. Belum juga selesai cerita pertama, udah bikin kedua aja wkwkwk.

Happy Reading.

Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Sebagai pelajar, Aletta sangat disibukkan dengan tugas sekolah. Bangun pagi, mengikuti pelajaran sekolah yang membuat otak mumet, mengejar guru untuk mengumpul tugas. Haduh...

Hari ini, sudah seminggu dimana Aletta dan Gatra berpacaran. Awalnya, setelah mendapat masukkan dari iren, membuat Aletta ingin berkata sejujurnya kepada gatra. Namun, entah mengapa Aletta selalu tidak tega untuk mengucapkan kata kejujurannya yang pasti membuat Gatra sakit hati.

Dimana pula, sikap gatra semakin membuatnya merasa nyaman. Oh tidak! Aletta selalu berusaha agar tidak ada kata nyaman terhadap gatra. Aletta selalu melupakan, setiap apa yang sudah gatra lakukan kepadanya.

Jam istirahat sudah mulai sejak 5 menit yang lalu. Aletta segera menyelesaikan catatannya dan segera menuju kekantin untuk menemui gatra yang mengajaknya kekantin bareng. Aletta melangkahkan kakinya menuruni anak tangga dan berjalan dikoridor menuju kantin.
Mata Aletta menatap dua orang yang tertawa sambil melaluinya. Dayat dan juga perempuan yang waktu itu berteriak menyemangati dayat sewaktu pertandingan basket.

Matanya mengikuti gerak dayat dan juga perempuan tersebut. Salah jika sekarang matanya melirik ke kedua orang tersebut. Dimana dayat barusan saja tertawa dan mengacak rambut perempuan tersebut.

"Siapa?" gumam aletta pelan.

♡♡♡♡

Suara gemuruh langit mengisi langit siang ini. Tidak tahu kapan akan turun hujan, namun langit sudah jelas menampakkan bahwa ia akan menurunkan hujan yang sangat lebat.

Melangkah kan kaki menelusuri koridor untuk menuju ketaman belakang. Sudah lama ia tidak mengunjungi taman belakang.
Dari kejauhan, matanya bisa melihat siswa siswa yang duduk dibawah atap kecil yang melindungi diri mereka dari pancaran sinar matahari.

Namun, kini berbeda. Langit yang sudah terlihat sangat gelap, dengan suara gemuruh, tidak membuat mereka ingin pindah dari tempat itu. Apabila hujan yang sudah turun dengan derasnya, barulah mereka akan beranjak.
Mata aletta tertuju pada seorang laki-laki yang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Gatra..," Panggil aletta sambil menghampirinya.

"Haii, Enggak sholat?" tanyanya saat aletta sudah duduk tepat dihadapannya.

"Enggak. Lagi dapet. Kamu?"

"Udah." sahut gatra singkat namun penuh penjelasan.

"Gak capek baca novel terus?" tanya gatra dengan sedikit logat sundanya disana.

"Enggak. Karna seru."

"Kenapa seru? Emang ada apa?"

"Ada hal yang buat aku tuli dan bisu kalau udah baca ini."

"Emang bisa buat tuli sama bisu?"

"Iya kalau aku, kamu gak pernah baca novel?"

"Pernah, dan itu cuman bagian prolog. heheh." Jelas gatra sambil terkekeh. Mendengar ucapan gatra barusan, juga membuat aletta terkekeh.

Aletta ✔ [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang