Part 15

3.3K 130 0
                                    


    Cuitan suara burung menghiasi pagi ini. Pagi minggu yang sangat cerah. Banyak orang-orang yang berlari mengelilingi kompleks perumahan. Dan banyak pula orang-orang berlari santai di taman perumahan.

Untuk pagi ini, aletta tidak ingin jogging. Ia hanya menyiram tanaman dan juga bunga-bunga miliknya. Untuk hari ini, bi siti hanya bekerja setengah hari. Memang sudah perjanjian ayahnya dan juga bi siti, bahwa hanya di hari minggu bi siti bekerja setengah hari.

Alunan musik lagu perfect yang sengaja ia nyalakan nyaring didalam kamarnya. Pintu kamarnya yang ia buka dan juga juga jendela kamar yang ia buka lebar, agar lagu tersebut dapat ia dengarkan saat ia berada di taman rumahnya.

"Loh udah selesai kak joggingnya?" tanya aletta yang melihat kak tata membuka pagar rumah mereka.

"Iyaa, kan udah dari jam 7. Lumayan lah 1 jam." Jelas kak tata.

"Habis siram tanaman, kamu mandi. Kakak mau bikin sarapan dulu."

"Okay."

♡♡♡♡

Berbeda dengan keadaan rumah aletta. Rumah dayat untuk hari ini sangat rame dengan orang-orang yang menghias rumahnya.

Memang tidak terlalu ribet Desainnya. Namun, mama dayat yang mempersulitnya dengan memesan makanan dan juga tulisan yang cocok untuk ultah dayat.
Desain yang dominan warna hitam putih. Dengan balon-balon helium yang juga berwarna hitam dan putih.

Dekorasi yang bertuliskan Dayat Mahendra Putra 17 tahun. Dan beberapa tempat gantungan polaroid yang disediakan.
Acaranya memang dilaksanakan sehabis maghrib. Namun semua persiapan sudah disiapkan mamanya sejak kemarin. Ia selalu meminta kepada mamanya, agar ultahnya tidak terlalu ribet sepeti anak kecil. Namun, mamanya selalu berkata "kan sweet 17 bang."

Dayat hanya berdiam dikamar sambil memainkan ps nya. Bermain bersama Kakaknya si cakra. Sedangkan wawa adalah imbas dari ketidak pedulian dayat apabila di panggil.

"Loe ahh, kalah kek dikit. Menang mulu tau gak." Ucap cakra sambil menekan-nekan stick ps milik dayat.

"Loe aja yang cemen."

"Ya karna gue cemen, loe ajarin gue."

"Dulu loe pintar main kan, kan loe yang ajarin gue main biar hebat."

"Dulu, sekarang beda."

Drett Drett Drett

Suara ponsel cakra berbunyi. Dengan sigap cakra mengambil ponselnya yang berada diatas kasur dayat.

'Halo sayang.'

'....'

'Iyaa kerumah aja, ada mama sama wawa kok dibawah.'

'....'

'Iya hati-hati dijalan.'

'....'

"Sayang sayang.!" ucap dayat ketus

"Apaan sih, sewot aja lu. Mending gue sama maya panggilannya sayang. Daripada abi umi?!" Ucap cakra sambil menaikkan sebelah alisnya

"Loe dewasa sebelum waktunya bang." Ucap dayat sambil menepuk nepuk bahu cakra

"Loe yang dewasa belum waktunya. Move on aja belum bisa lu."

Aletta ✔ [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang