Part 48

2.5K 114 0
                                    

Happy Reading

Duduk di bangku taman rumah sakit. Duduk dalam diam. Dayat hanya memandangi beberapa orang yang juga duduk sama sepertinya.
Sesekali, ia melirik ke arah koridor yang terdapat langkah lalu lalang orang-orang yang tidak ia kenali.
Seperti menunggu, ia hanya perlu diam sampai orang yang ia tunggu datang menghampirinya.

Bola matanya membesar saat orang yang ia tunggu datang.

"Gimana?" tanyanya. Abel hanya diam dan duduk tepat disebelah dayat.

"Bokapnya gak ada ngomong apa-apa. Kakaknya juga."

"Loe tanyanya apa emang?"

"Gue cuman nanya, kenapa dayat gak bisa jalanin tanggung jawabnya buat Aletta." Dayat hanya menghembuskan nafas pelan. Percuman sepertinya ia memaksakan kehendaknya untuk melihat wajah gadis yang terluka karna nya disana. "Kalau loe memang sayang sama aletta. Gue yakin, loe pasti berjuang."

"Apa letta masih belum sadar?"

"Belum. Belum ada respon."

Dayat mengangguk "Thanks udah bantuin gue."

"Sama-sama. Mending sekarang loe balik dulu. Pulihkan kondisi loe, baru loe kesini lagi."

"Gue gak bisa. Gue gak tenang."

"Gue tau. Tapi percuma buat sekarang loe paksain kehendak loe yang berbalik dari ayahnya letta. Buat dia tenang, dan buat diri loe tenang. Baru loe bisa jalanin ini. Gue yakin." Tidak ada sahutan kali ini dari mulut dayat. Ia hanya menundukkan kepalanya dan bangkit dari duduknya.

"Gue balik." ucap dayat yang jalan meninggalkan abel disana.

Gue gak pernah liat loe gini yat, setelah tasya...

●●●●

"Dayat.."

"Loe kok disini?"

"Gue mau ngajak loe ketempat baru gue."

"Apaan?"

"Tempat favorite gue."

"Iya apaan?"

"Tempat yang gak bakalan mau loe tinggalin. Gue yakin. Ayok ikut gue." Jelasnya sambil menarik tangan dayat.

"Lepasin. Apaan sih?!"

"Loe gak mau ikut?"

"Gak. Gue gak mau ikut."

"Loe gak mau bahagiain gue? Loe gak mau sama gue lagi? Loe gak mau deket-deket gue lagi?" tanyanya dengan suara yang sudah bergemetar

"Bukan."

"Jadi apa?" kini air matanya lolos membasi pipinya. Dengan cepat ia menepis air mata tersebut. Senyuman bergitir dibibirnya "Oke. Gue gak maksa loe buat ikut gue. Tapi gue harap loe bisa nerima semuanya."

"Nerima apa?"

"Kalau loe gak bakal deketin gue lagi."

Aletta ✔ [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang