"Bisa gak?! Gak usah bahas dia?!!"

"Lu bisa gak, gak urusin gua?"

"Oke."

"Oke juga."

"Eh, yat"

"Paan?"

"Tasya loe undang?"

"Hmm."

"Acieee..."

"Bang." Ucap dayat menatap dayat cakra.

"Itupun karna dia temennya aletta. Jadi lu gak usah macam macam."

"Iya iyaa adek manis."

"Dan satu lagi bang, lu jangan tp tp sama temen temen gue. Geli gue."

"Ih siapa juga yang mau tp tp sama temen temen lu. Yang ada, temen-temen lu tuh yang tp tp ke gue. Gue kan ganteng. Wajar lah." Ucap cakra sambil menyisir rambutnya dengan pede.

"Najis."

Tok Tok Tok Tok

"Siapa??" Ucap dayat dan cakra bersamaan.

"Papah." Sahut seorang yang bersuara serak dan berwibawa diluar sana.

"Papah?" Ucap cakra yang langsung bangkit dan membuka pintu kamar dayat dengan cepat.

"Papahhhh.." Seru cakra yang langsung memeluk papa nya dengan erat.

"Alay lu bang." Ucap dayat ketus

"Bodo amat. Gue kangen." Sahut cakra dengan nada bodoamatnya

"Lama amat sih pah, oleh-oleh aku mana?"

"Dikamar kamu."

"Oke bagus, tapi papa gak lupa kan pesenan aku."

"Iyaa, ada."

"Pesenan apa pah?" tanya dayat

"Shutsss pah, diam. Nanti dayat juga mau."

"Ih apaan sih lu." Sahut dayat ketus menatap cakra yang cengengesan lalu pergi meninggalkan kamar dayat.

"Nih oleh-oleh buat kamu. Kadonya nanti pas acaranya mulai, biar sweet." ucap papa dayat sambil menyodorkan paper bag yang berisikan oleh-oleh dari Jerman.

"Ih apaan sih pah, dayat tu gak mau kalau ultahnya dirayain gini. Kayak anak kecil tau gak."

"Gak papa. Wish nya terbaik buat kamu. Jangan jutek-jutek lagi, makin pinter, terus banggain diri kamu dan orang sekitar kamu dengan usaha kamu." ucap papa nya sembari mengusap rambut dayat.

"Iya, makasih ya pah."

"Ya Udah papa keluar dulu." Ucap papa dayat yang disahuti anggukan oleh dayat.

♡♡♡♡

Kini jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aletta yang masih menikmati tidur siangnya, masih bermimpi indah disana. Alunan musik dikamar aletta membuatnya benar-benar terlelap kali ini.

Aletta ✔ [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang