95: Still Trapped

104 12 1
                                    

(Leiva's PoV)

—Toko Roti Adlera, Lantai 1, Cerd—Siangnya—

Toko roti yang harum dengan pekerja yang cukup banyak. Suasana jual beli yang hangat dan dapur yang panas. Suara tawa anak-anak ada di mana-mana. Tawa kecil diiringi perbincangan pelanggan di depna kasir juga terdengar nyaman di telinga.

Inilah Toko Roti Aldera yang aku kenal.

Di depanku, ada sebuah mangkuk besar berisi bahan-bahan adonan yang belum diolah.

"Mengidentifikasi materi. Menggabungkan zat. Mengatur suhu."

Dan... jadi.

"Hebat! Dalam sekejap mata... tapi, Leiva, apa kau tak apa membantu begini?"

"Yang kulakukan hanya begini... jadi bukan masalah besar..."

Belajar alkimia memang sulit, tapi manfaatnya sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari yang damai seperti ini.

"Selain itu... saat Dok...Papa Lith... sedang sibuk... aku ingin membantunya..."

"... cih... aku mulai paham bagaimana perasaan Orang Aneh itu..."

"Kau bilang sesuatu, Ris?"

"Bukan apa-apa."

"GYAAAAH!!"

Suara Ria berteriak terdengar sampai ke kami. Karena panik, kami langusng berlari ke pintu belakang.

Di sana, ada seorang pria yang melambai dan tersenyum ramah.

Ris menengahi pria itu dan Ria. Semantara itu, Ria terus-terusan mundur dengan wajah agak pucat.

"Apa yang kau lakukan pada Firia!?"

"Apa Lith ada di sini~?"

Orang itu tertutup jubah yang bernoda darah. Terutama di bagian tangan kanannya. Mungkin dia datang untuk berobat.

"Ris, bawa Ria ke kamar. Biar aku yang melayani orang ini."

"Tapi, Leiva!"

"Orang ini datang untuk berobat... Kemungkinan luka... jadi tolong bawakan handuk dan air..."

"Ba- baiklah..."

Iris tampak agak ragu, tapi dia segera menuju ke lantai 2.

"Kemarikan tangan kananmu..."

Pria itu menarik jubahnya dan memperlihatkan tangan kanannya. Benar-benar terpotong dengan jelas sampai aku sendiri terkejut. Mungkin tadi dia menunjukkannya pada Ria.

"Yah, pendarahannya masih tak bisa berhenti. Aku menggunakan sihir pengendali gravitasiku untuk membalikan darahnya kembali."

Untuk mencegah pendarahan, itu cara yang cukup pintar dan unik. Orang ini meski terlihat santai, dia punya pengetahuan yang banyak.

"Tapi aku tak akan bisa tidur kalau harus menggunakan sihirku terus begini."

... alasannya malah itu? Bukan karena sakit?

"Apa yang terjadi padamu... sampai bisa begini...?"

"Pertarungan."

"..."

... itu tidak terlalu mengejutkan, sebenarnya. Hanya saja jarang sekali aku bisa melihat yang seperti ini setelah sekian lama.

Terakhir kali, itu adalah Hiiro...

"Tak kusangka akan sampai begini. Ternyata dia memang hebat seperti yang aku dengar, bocah itu."

"Ya, ya... aku yang akan mengobatimu... jadi tolong jangan lakukan hal seperti ini lagi..."

Slave Liberators [Tamat]Where stories live. Discover now