68: Disasterous Scene

166 17 9
                                    


(Shuvia's PoV)

—Kota Cerd—

Saat aku, Kak Tiamatt Ultim, dan Tuan Black Roux kembali ke Toko Roti Adlera, dua Werebeast bersaudara langsung menyergap kami.

Aku tak bilang apa-apa, karena percaya dengan kemampuan Tuan Black Roux dalam menghindari mereka. Dia hanya menunduk, lalu kedua Werebeast yang datang dari arah berlawanan itu saling meninju satu sama lain dan terjatuh sambil memegangi pipi mereka yang tertinju.

Lalu, ada gadis Werebeast Rubah—Firia menyambut Tuan Black Roux seolah penolakan yang sebelumnya tak pernah terjadi. Dia berkata kalau perasannya masih tak berubah, dan tak akan menyerah, lalu melompat dan mencium kening Tuan Black Roux. Tuan Black Roux sendiri kaget dan tak menghindar, sepertinya dia salah perhitungan.

Lalu, ada Kak Rubia yang menunggu juga di ruang pasien, menangis dan meminta maaf terus-terusan pada Leiva yang masih tertidur, juga pada Nona Leiss. Dia mendengarnya dari Firia, soal Leiva.

Sambil ditemani si gadis Ogre—Iris, Kak Rubia memberanikan diri, berdiri dan berjalan ke depan Tuan Black Roux, dan meminta maaf padanya. Kemudian, juga padaku.

Dia juga bertanya, sebenarnya siapa aku. Aku menceritakan sedikit, tentang siapa aku, apa yang terjadi pada ibu kami, dan juga alasan Kak Rubia ditarget oleh Paman Nouv Wale. Tentu, aku minta untuknya merahasiakan soal aku adalah Putri Edelaide dari yang lainnya.

Kemudian, wajahnya memucat. Dia sangat tak menyangka itu, lalu dia terus menyalahkan diri. Aku menenangkannya dengan bercerita soal kematian Paman Nouv Wale yang secara resmi telah diumumkan tadi pagi, dan persiapan untuk pemilihan Penguasa Distrik 32 selanjutnya. Orang yang selama ini mengincar Kak Rubia sudah tak ada, dan aku bisa membaca pikirannya bahwa dia merasa sedikit lega.

Aku juga memohon untuk Kak Rubia menetap di sini pada Tuan Black Roux, sekalian aku juga menetap di sini. Dia menghela nafas dan mengangguk, hanya saja dia memberikan peringatan untuk menjaga Leiva.

Sudah kuduga, dia benar-benar mencintainya—gadis Budak yang dicintai oleh Alvonse... aku sedikit iri, karena meski keadaanmu begini, ada 2 orang yang benar-benar mencintaimu, Leiva Erste.

Siang harinya, Tuan Black Roux pergi setelah selesai membantu sedikit dengan toko.

Aku membawa beberapa uang, jadi aku mengajak anak-anak Rainshelter untuk berjalan-jalan dan membeli barang-barang di pasar. Awalnya, mereka sedikit sungkan, tapi aku berhasil membujuk mereka dengan kata-kata yang tepat. Lalu, kami berenam, pergi ke pasar. Kalau Elchrome tahu aku berjalan-jalan seperti ini tanpa penjagaan, dia pasti akan marah. Aku berhasil menawar banyak harga, dan menghindari penipuan dengan lihai.

Sorenya, Tuan Black Roux kembali sambil membawa Elchrome. Dia bilang akan bertukar tempat dengan Elchrome dan kembali ke Mansion Paman Shake Myros. Aku bersyukur kami sampai duluan sebelum Elchrome datang, atau aku akan diomeli. Aku memperkenalkan Elchrome sebagai temanku, dan aku sama sekali tak bohong soal itu.

Kasur di sini ada 4. Werebeast kembar tidur di sofa ruang tamu di bawah, sedangkan masing-masing sisa 3 kasur diisi 2 orang. Kak Rubia dengan Iris, Firia dengan Nona Leiss, dan aku dengan Elchrome... atau harusnya begitu, tapi dia malah menolak dan berpikiran jelas:

"Bagaimana nanti kalau aku tak bisa menahan diri?"

Harusnya dia sendiri tahu aku bisa membacanya, tapi dia jujur sekali. Apalagi, aku memakai piyama yang biasa tapi cukup imut, dan agak tipis juga. Dia memuji kalau aku tampak imut, akan tetapi dia juga berfantasi sedikit tentang hal-hal mesum. Aku hanya menegurnya kecil, dan juga tertawa sambil memaafkannya.

Slave Liberators [Tamat]Where stories live. Discover now