03: Runaway from Learp -- 3

1.1K 63 34
                                    


(Hiiro's PoV)

—Tahun 984 Fantasia—Malam Percobaan Kabur—Lantai 1 bawah tanah, Learp—

Mulutku menganga melihat Warbeast berwajah serigala itu.

Ras Warbeast—berwajah seperti hewan buas, fisik yang kuat, sihir yang lemah, resistansi sihir yang kuat. Mereka mulai bisa reproduksi mulai dari 8 tahun, dan cepat menua. Umur maksimal mereka adalah 30 tahun. 10% lahir memiliki bakat sihir.

"Kenapa ada Warbeast yang membela pedagang budak...?"

Gadis Elf itu terlihat lebih tak bisa mengerti dibandingku. Sebenarnya, aku sudah cukup mengerti. Bahkan, seharusnya dia lebih mengerti dariku.

"Ini bukan hal yang aneh, tentu saja ada yang memihak kepada manusia untuk memanfaatkan berbagai kesempatan."

Berkumpul dengan manusia ada untungnya. Mendapatkan hak yang lebih tinggi dari biasanya. Bergabung dengan yang kuat, kau akan mendapat apa yang tak kau miliki sebelumnya.

"... Tidak mungkin..."

*Swooorr....* sebuah kerikil menggelinding. Aku melihat sebuah telinga binatang terlihat di persimpangan 4 arah, dan sebuah mata yang memantulkan sinar melihat ke rah kami.

"... Oh, satu lagi tikus kecil..."

Mengatakan hal itu, si Warbeast penjaga berlari dengan cepat sambil masih membawa kami berdua menuju kepersimpangan itu, lalu dia menendang orang yang mengintip kami itu.

Aku melihat dia terpental ke tembok, lalu tubuhnya berguling di lantai bata.

"Ukh..."

Orang yang diinjak oleh Warbeast penjaga itu... punya wajah yang seperti serigala, dan mengenakan pakaian kotor.

"Seorang budak dari ras Warbeast...?"

Aku hanya bisa terkesiap sambil mengatakan hal itu. Aku tak menyangka akan ada budak dari ras Warbeast di sini, padahal ada penjaga dari ras yang sama dengannya.

"Oi, bukankah dia itu rasmu!? Apa-apaan kau ini!?"

Belum sempat dijawab, aku mendengar erangan gadis Elf itu meletakkan telapak tangannya ke lengan Warbeast penjaga yang mencengkramnya..

"Magmar!"

Sebuah lingkaran sihir berwarna merah muncul di depan telapak tangan si gadis Elf. Gadis Elf itu menarik telapak tangannya, lalu muncul sebuah lubang di lengan Warbeast penjaga itu, dan menyemburkan sesuatu yang seperti magma.

"Gadis Elf ini... ternyata benar-benar Magia api..."

Magia—sebutan bagi pengguna sihir.

Sihir sendiri ada beberapa macam, dan setiap elemen punya warnanya sendiri. Dan yang digunakan oleh gadis Elf itu, adalah sihir api.

Bulu si Warbeast penjaga terbakar, dan Warbeast penjaga itu berteriak.

"—Guaaaa... kau harap aku akan mengatakan itu~?"

Berkat sifat resistansi terhadap sihir, Warbeast penjaga itu tak merasakan apa-apa dari sihir barusan.

Gadis Elf itu langsung dibanting ke lantai bata, dengan bantingan lengan yang berkobar dengan magma.

"WUAAAGHHH!!"

Aku mendengar suara teriakan gadis Elf itu, bersamaan dengan magma yang mulai menjalar ke perutnya.

Aku melihat air mata penderitaan. Dia kesakitan. Di lain sisi, si Warbeast penjaga tersenyum seakan dia menikmati hal ini.

Slave Liberators [Tamat]Where stories live. Discover now