44: Going Out to The After-Colloseo Festival

188 20 3
                                    


(Iris's PoV)

—Festival, Jalan Utama Distrik 17, Babel—Sore, setelah pertarungan di Colloseo—

Hari ini aku belajar tentang banyak hal aneh.

Pertarungan saling bunuh yang akhirnya hanya bisa tersisa satu orang, yang banyak mendapatkan penggemar—Colloseo.

Tembok yang mirip dengan yang ada di pinggiran Distrik 32. Dan juga jalanan yang ramai akan banyak orang.

"Kenapa bisa setelah pertarungan itu, diadakan acara seperti ini?"

Terlebih lagi...

"Wah, sudah lama aku tak makan makanan yang enak begini~! Hebat makanan putih yang ini bulat, kenyal, dan manis! Terbuatnya dari apa ya~?"

Orang Aneh... tidak, kurasa sulit untuk berkata dia ini adalah Orang Aneh. Dia ini adalah Kak Tia—katanya seorang Elf yang memakai tubuh si Orang Aneh.

Dan katanya dia sudah memakaikan sihir cahaya yang menghasilkan ilusi untuk membuat dirinya terlihat seperti manusia.

Dan, ketika dia mengenakannya pertama kali di Mansion Tuan Myros tadi, aku melihat wujudnya sebagai gadis seumuranku yang berambut pirang dan panjang sampai poninya menutupi wajah.

Saat aku dan Tuan Myros menanyakan ke mana perginya si Orang Aneh, dia mengaku, dan wujudnya kembali terlihat seperti Orang Aneh. Tapi saat pelayan masuk dan ditanyai, katanya pelayan itu hanya melihat sosok gadis berambut pirang panjang.

Intinya, sihir ilusi yang tak akan mempan bagi yang sadar identitasnya.

"Wah, makanan yang dilapisi biji kuning ini mirip dengan alat ke—"

"Hentikan itu!"

Dilihat dari pandangan orang luar, seorang gadis muda mengatakan itu dengan penuh semangat, sangatlah bahaya. Dan dari sudut pandangku, Orang Aneh mengatakan itu dengan semangat, aku menanyakan apakah aku sehat atau tidak.

"Iya, ya. Terlalu mencolok juga tak baik. Makasih peringatannya, Gadis O—maksudku, Iris!"

Tak terduga, orang ini cukup ceroboh dan bisa saja membeberkan identitas aslinya pada semua orang di sini. Bahkan total ras non manusia di sini saja tak sampai 10%. Aku khawatir.

"Ah, apa-apaan dengan stik panjang dan tebal ini? Selain rasanya seperti buah, ada rasa susunya!"

"Percuma tanya padaku. Aku tak pernah melihat makanan seperti itu."

Makanan tak enak dan keras sudah menjadi makanan pokok di Distrik pinggiran. Meski begitu, setidaknya kami masih bisa hidup.

"Hei, kapan aku bisa pulang?"

"Tenang-tenang~! Nanti akan kuantarkan, jadi temani aku berkeliling dong~! Yah, aku diberi batas menghabiskan sampai 200 clor perak, sedangkan makanan di sini satunya tak sampai 1 clor perak, jadi aku ingin sekalian mentraktirmu dan bersenang-senang~!"

Kalau saja sosoknya masih terlihat seperti ilusi yang ditunjukkannya padaku tadi, aku tak akan keberatan. Tapi melihat sosok Orang Aneh itu, aku tak bisa dengan jujur menikmati ini.

...

1 jam berlalu, kami mengelilingi banyak kios makanan. Dan jujur, rasanya sangat enak. Pada akhirnya, aku makan sampai 20 jenis makanan yang berbeda.

"Yah~! Benar-benar puas deh~! Iris juga lumayan rakus ya~!"

"Ini salahmu. Sekarang, cepat antarkan aku ke Rainshelter!"

"Hehe, sifat jutek itu tak bisa kau rubah ya~! Kau selalu memikirkan keselamatan Rubia dan tak peduli orang lain~!"

"Tidak ada hubungannya denganmu, kan!?"

Slave Liberators [Tamat]Where stories live. Discover now