92: Prologue of the World End -- III

100 10 3
                                    


(Rubia's PoV)

—Aula Istana, Babel—Siang—

Akhirnya, sesi jabat tangan sudah selesai. Sial, tanganku benar-benar mati rasa. Sekitar 3000 orang. Apa-apaan dengan aula ini? Bukankah ini terlalu besar? Kenapa masih ada tempat kosong meski ada lebih dari 3000 orang!?

"Terima kasih atas kerja kerasnya, Putri."

"Eh...? Ah... ya."

Aku lengah. Aku sampai lupa kalau aku menggantikan adikku yang penuh dengan misteri itu.

"Tolong bersabarlah, Putri. Mereka akan kembali."

"Ya. Terima kasih, Paman Shake Myros."

Begitulah adikku memanggil orang ini. Tak sepanjang panggilan Hiiro untuk orang ini, tapi tetap saja menyebalkan harus mengucapkan hal itu tiap kali.

*GRRDRR* tanah berguncang dahsyat secara tiba-tiba. Membuat panik semuanya yang ada di aula pesta.

"Gempa!?"

"Apa-apaan ini!?"

"Baca suasananya dong, alam!"

"Para tamu, tolong jangan ada yang bergerak!"

Di tengah protes para tamu, aku menyuruh semuanya untuk diam di tempat.

"Mana bisa kami tenang!"

"Gempa sedahsyat ini, tak diragukan lagi tempat ini akan runtuh!"

"Persetan! AKu harus menyelamatkan nyawaku!"

Ugh... inilah kenapa bangsawan-bangsawan Babel itu...! Bukan hanya orang mesum itu, tapi semua yang ada di sini hanyalah babi yang dipenuhi hasrat duniawi...!

*Puk* sebuah tangan menepuk pundakku. Itu adalah tangan Shake Myros.

"Serahkan pada saya, Putri."

"Eh?"

Dia berjalan ke depanku dengan tenang, lalu menghadap ke arah para tamu yang hadir dan berteriak,

"Diamlah!"

Semua tamu yang berlarian, kini terdiam meski ada yang terjatuh. Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi ini adalah kesempatanku.

"Para ksatria dan penjaga yang bisa menggunakan sihir tanah, buatkan kurungan bagi semua orang!"

"Ta- tapi, Putri... nanti aulanya jadi rusa—"

"Kalau tempat ini runtuh, nyawa yang jadi bayarannya! Cepat lakukan, ini perintah Putri!"

"Baik!"

Beberapa ksatria dan penjaga mulai merapalkan mantra, lalu *Brrrdr* *Brrrdr* *Brrrdr*, satu per satu tempat perlindungan berbentuk kerucut dengan lubang kecil di atasnya, dibuat di atas semua yang ada di tempat ini.

Aku dan Shake Myros dikurung dalam tempat yang sama. Aku tak begitu mengerti apa yang terjadi di luar setelah itu.

"... kau bergerak cukup cepat, ya. Padahal kudengar kau punya pengalaman buruk dengan bangsawan—maksudku Nouv Wale."

"Apa kau harus mengatakan nama yang bisa membuatku trauma itu?"

Aku masih merinding bila mendengar nama itu.

"Maaf. Kalau begitu, langsung saja ke intinya. Kenapa kau bergerak untuk melindungi orang-orang yang busuk seperti orang itu?"

Aku sendiri juga bingung.

Aku benar-benar tak suka dengan tipe bangsawan seperti mereka. Mementingkan diri sendiri. Tak peduli orang lain. Benar-benar busuk.

Tapi aku sempat hampir melakukan hal yang sama. Dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri, untuk tak mengulangi kesalahan yang sama.

Slave Liberators [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang