19: Not Alone Is... A Good Thing, Right?

300 26 1
                                    

 (Eili's PoV)

—Hari 7 menumpang di pondok Tempester—Puncak Gunung Thier—Malam hari—

Apa yang muncul di depan kami secara tiba-tiba, menghempaskan kami ke arah yang berbeda dengan angin yang tercipta di saat mereka muncul

Mereka memandang satu sama lain. Saling mengaum dan menggeram ke satu sama lain.

Raksasa putih keemasan dan raksasa hitam keemasan.

Mereka adalah makhluk yang sangat besar hingga dengan adanya mereka berdua, tempat ini terlihat seperti sel tempat penyimpanan budak di Learp. Cukup sempit.

Learp... tunggu, di mana itu?

Terkadang, aku memikirkan hal yang sendiri aku tak mengerti seperti ini. Aneh, padahal aku...

"... a... ah..."

"Oi, kau tak apa!? Gadis serigala!"

Seseorang mendekatiku dan mencoba membangunkanku dari tanah.

"Al... al...?"

"Sial! Kenapa makhluk langka seperti mereka ini bisa muncul di tempat seperti ini...? Memangnya mereka sedang migrasi... sepertinya bukan."

"Al-al...?"

Raksasa putih itu membuka mulutnya, dan cahaya terkumpul dan terlihat dalam mulutnya.

*Bwuush*

Sebuah cahaya putih dan diikuti oleh suhu yang panas, melesat ke arah raksasa hitam. Raksasa hitam itu menangiksnya dengan sebuah sayap yang ada di punggungnya, lalu terbang mundur.

"*KRAAA*"

"*VRAAA*"

Raksasa hitam dan raksasa putih itu saling mengaum satu sama lain. Raksasa putih itu terbang ke belakang, dan segera berbalik untuk lari dari raksasa hitam.

"*KRAAA*"

Diikuti auman dari raksasa hitam yang tiba-tiba berpindah ke atas dan menyusul raksasa putih itu, raksasa hitam itu mengayunkan kakinya dan menendang raksasa putih.

Meski raksasa putih itu langsung berlindung dengan tangannya yang menyatu dengan sayapnya, dia tetap terhempas dan jatuh kembali ke puncak gunung.

*JBLAAR*

Getaran yang tercipta sangat kuat, sehingga membuat kami berdua jatuh kembali. Al-al menggigit jarinya sembari bergumam.

"Sial..."

Aku takut... wajah Al-al mulai terlihat panik, membuatku tak nyaman. Aku tak tahu alasannya, tapi kami terlibat dalam pertarungan kedua raksasa terbang ini...

Selamatkan aku... kakak...!

Al-al mengulurkan tangannya padaku selagi mencoba berdiri sendiri.

"Gadis serigala kau bisa berdiri?"

"... ya..."

Aku mengambil uluran tangannya, dan mencoba berdiri. Wajah Al-al terlihat semakin serius kali ini.

Raksasa putih itu membuka mulutnya, dan cahaya terkumpul dan terlihat dalam mulutnya.

*Bwuush*

Sekali lagi, cahaya putih itu keluar dari raksasa putih itu.

"*KRAAA*"

Kali ini cahaya itu mengenai wajah raksasa hitam yang masih terbaring, dan sekali lagi membuat tanah berguncang.

Slave Liberators [Tamat]Место, где живут истории. Откройте их для себя