24: At A Certain Bar Inside Babel Kingdom

274 26 3
                                    

(Hiiro's PoV)

—Kerajaan Babel—Malam Hari—

Tak butuh waktu sampai 2 jam untuk sampai di Babel.

Ketika sampai di Babel,itu tengah malam. Bulan tertutup oleh awan, membuatku sulit terlihat saat mendarat di sebuah gang.

"Rainshelter? Apa itu?"

"Nama panti asuhan yang akan kita kunjungi."

Jalanan sangat sepi. Aku meninggalkan barang bawaanku di dekat celah antara 2 rumah, lalu menutupinya dengan tong sampah supaya tersembunyi.

Sulit untuk mencari tempat di daerah yang tak aku kenali ini. Maka dari itu, mengunjungi tempat pertukaran informasi, bar adalah hal yang tepat.

"Dan kau turun di beberapa gang dari sebuah bar, ya."

"Kehidupan kita sudah berubah. Cara untuk hidup ya berkumpul dengan orang-orang yang hobi keluyuran malam seperti mereka.

Karena yang hobi keluyuran siang biasanya hanya orang menganggur. Siang untuk kerja, malam untuk bertukar informasi. Jam tidur bisa diatur secara khusus.

Aku langsung memakai kerudungku dan berjalan menuju bar.

Ketika sampai, aku mendapati tempat itu tak terlalu besar. Itu terlihat seperti kedai minuman yang menyajikan tempat pesta kecil paling banyak untuk 40 orang.

Papan namanya terlihat agak kusam, tapi bertuliskan 'Bar Alcarta'. Jujur, aku tak begitu mengerti kenapa namanya seperti itu.

"Tapi bukankah ini tempat untuk manusia? Apa kau bisa masuk?"

"Penciumanku agak menajam. Aku bisa mencium bau Warbeast di sini."

"Eh? Kau bisa melakukan itu? Aku tak sadar!"

"Karena Warbeast memiliki bau khusus yang mudah dikenali."

Aku juga baru sadar setelah keesokan harinya setelah aku mendapatkan kekuatan ini.

Ketika aku membuka pintu masuknya dan masuk, tak ada yang begitu memperhatikanku.

Memang agak sepi, tapi lebih sedikit orang itu lebih baik.

Aku segera melihat seisi bar itu. Ada sebuah meja dengan 4 Warbeast, macan tutul dan singa, sedang bermabuk ria. Ada juga Elf sedang bermusik. Ada juga seorang Werebeast yang menjadi pelayan.

Tak lupa juga, jumlah manusia ada separuh dari jumlah orang di sini.

Dan juga... seorang paman gendut yang mencoba menggoda seorang wanita Elf yang kebetulan datang ke sana.

"Sepertinya tempat ini terbuka untuk umum..."

"Ya..."

Kurasa Tia memikirkan hal yang sama denganku.

Aku duduk di meja depan bartender. Di sebelahku ada seorang yang mengenakan seragam tentara kerajaan, mabuk-mabukan.

"Anda mau memesan apa?"

Sang bartender adalah seorang wanita di sini. Dia manusia yang terlihat cukup sopan dengan pakaian rapi, juga rambut yang diikat ke belakang.

"Tolong segelas susu. Hangat!"

Saat aku sadar, Tia sudah mengambil alih. Yah, bukannya aku ingin minum sesuatu, jadi tak apalah.

"Hoho, pilihan yang imut. Tak seperti wajah anda yang terlihat agak berbahaya."

Slave Liberators [Tamat]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora