[43] Critical

2.9K 226 23
                                    

PRANGG!!

Kim Sowon terkejut mendengar gelas pecah dari arah dapur itu. Ia berlari kecil kearah suara itu, mengedarkan pandangannya. Mulutnya terbuka lebar melihat pecahan gelas pecah itu kini sudah mengelilingi di bawah kaki Taehyung. Cepat ia mendekati pria itu yang sekarang hanya diam bagaikan patung dengan ponsel yang masih setia di genggaman pria itu.

"Astaga Kim Taehyung, ada apa?" Kim Sowon menatap pria itu khawatir.

Kini kedua tangan Taehyung mengepal kuat. Ia berlari begitu saja keluar dari apartemennya melupakan kehadiran Kim Sowon itu. Sowon mengernyit bingung melihat sikap Taehyung itu. Pria itu meninggalkannya begitu saja. Jadi untuk apa ia datang kemari jika akhirnya pria itu pergi.

Taehyung mengemudi mobilnya secepat mungkin. Melupakan lampu merah itu begitu saja. Setelah tadi ia mengangkat panggilan ponselnya yang dari mantan kekasihnya. Sebenarnya ia enggan mengangkatnya semenjak melihat Eunbi berciuman dengan Jimin itu. Ia sekarang mulai muak dan jijik melihat wajah kedua orang itu. Wanita itu meneleponnya dengan nada datar seperti tak punya salah sedikitpun padanya.

"Kim Taehyung, bisakah kita bertemu sebentar?"

'Tidak. Aku sibuk'

"Sebentar saja. Ada yang ingin ku bicarakan penting"

"Aku tak punya waktu dengan wanita murahan sepertimu"

"Kumohon sebentar saja, tolonglah"

"Aku tidak ma—"

BRAKK!! CIITT...

"Eunbi-ah?"

Raut wajah Taehyung perlahan berubah. Yang tadinya ia menunjukkan wajah dinginnya mendadak menjadi cemas mendengar suara begitu keras di seberang sana, belum lagi suara seperti rem mobil begitu menggema di telinganya.

"Hwang Eunbi? Kau masih disana?"

Setelah itu Taehyung hanya bisa mendengar suara teriakan orang-orang dari ponselnya. Hatinya mulai ketakutan. "Eunbi? Hwang Eunbi?!!" panggil Taehyung lagi semakin keras.

"Maaf, pemilik ponsel ini baru saja mengalami kecelakaan. Saya harap anda datang ke rumah sakit. Kami akan mengantar wanita ini"

Setelah itu gelas yang masih di tangan Taehyung satu lagi terjatuh begitu saja. Taehyung tidak tahu kenapa dirinya masih bisa sangat mengkhawatirkan wanita murahan itu untuknya. Padahal wanita itu sudah selingkuh di depan matanya. Tapi tetap saja ia sekarang ketakutan terjadi sesuatu pada Eunbi. Sekarang dirinya sudah seperti pengemudi gila yang melanggar aturan. Persetan dengan kendaraan lain yang malah memakinya karena menyelip, yang terpenting sekarang ia harus melihat keadaan Eunbi sekarang. Apakah wanita itu sekarang baik-baik saja atau malah kebalikannya. Ia berharap Eunbi masih membuka matanya melihat dirinya ini.

***
Suasana terasa begitu dingin. Semuanya hanya diam dengan pikiran mereka. Di koridor sepi itu hanya terdengar suara isakan tangis dari Jihyo. Wanita hamil itu sedari tadi asik menangis di pelukan Jungkook. Jungkook sendiri mulai kewalahan menenangkan istrinya itu yang mulai dari perjalanan ke rumah sakit ini selalu saja menangis. Ini hari minggu dan tepatnya siang hari, Jungkook dan Jihyo tadinya sedang menghumbarkan keromantisan mereka, tapi mendadak mereka mendapatkan berita buruk dari Jimin mengatakan bahwa Eunbi mengalami kecalakaan. Saat itu juga Jihyo langsung menangis histeris.

"Sstt... tenanglah sweety, semuanya akan baik-baik saja" bisik lembut Jungkook seraya mengelus kepala Jihyo pelan.

Jihyo hanya sesengukan di dada pria itu. Jungkook menghela nafas pelan. Ia mengangkat kepalanya mengarah pada kedua sahabatnya yang memang ikut seperti orang frustasi. Jimin yang bersandar di dinding itu sambil menundukkan wajahnya sedangkan Taehyung yang malah duduk membungkuk menutup wajahnya. Sebenarnya ia juga bingung melihat kedua sahabatnya itu yang sama sekali mulai dari datang di rumah sakit ini, tak ada percakapan diantara keduanya. Ini bukan seperti mereka. Biasanya kedua orang itu paling kompak. Tapi ini, sepatah kata pun tak ada keluar dari mulut kedua orang itu. Menatap pun hanya sekilas dan terlihat sinis.

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now