[13] Stop It

3.9K 267 123
                                    

"Kau yakin Jeon Jihyo?"

Jihyo mengangguk lemas. "Tak ada pilihan lagi"

"Astaga, aku benci drama ini. Kekanakan sekali" dumel Dahyun.

Jihyo mendesah pelan. Akhirnya ia mendaftarkan dirinya di drama snow white and the seven dwarfs dengan terpaksa dan diikuti Eunbi dan Dahyun. Sejujurnya, kedua temannya itu juga tak ingin mengikuti drama ini, tapi kesetiaan kawan mereka lebih kuat.

"Sudahlah, setidaknya kita disini mendapatkan peran. Aku ingin mencalonkan diri menjadi snow white" ujar Eunbi seraya menulis namanya serta peran yang di inginkannya.

Dahyun akhirnya mengikuti Eunbi. "Aku ingin menjadi penyihir saja, agar aku bisa membunuhmu"

Ketgia gadis itu serentak tertawa kecil. Jihyo ikut menulis namanya dan menulis tanda garis penguhubung di bagian perannya. Yah, dia tak ingin menjadi apa-apa.

"Sudah selesai?"

Wonwoo datang, ketiga gadis itu menyerahkan kertas daftar diri itu. Kemudian pria itu mengambilnya.

"Baiklah, latihanya dimulai besok"

"Besok?!" serentak Dahyun dan Eunbi terkejut.

"Arghh... malasnya. Aku besok harus kencan dengan Mark, bagaimana ini?" frustasi Dahyun.

Eunbi menghela nafasnya. Ia ikut kesal juga. Kenapa harus besok? Waktunya akan berkurang bersantai di rumah. Sedangkan Jihyo terlihat biasa saja, ia menerima kapan latihan itu dimulai. Asal saja tidak sampai malam, karena ia harus bekerja di café, kali ini café yang berbeda, ia sudah mendaftarkan dirinya.

"Jihyo, kau tak lupa kan pulang sekolah ini?" ujar Wonwoo beralih pada Jihyo.

Mengingat pulang sekolah ia akan belajar berenang, ia langsung semangat. "Tentu oppa!"

Eunbi hanya bisa menampilkan senyum lirihnya. Yah, sakit tapi mau bagaimana lagi?.

***
Jihyo berjalan menuju lokernya. Membuka loker itu kemudian mengambil pakaian renangnya. Setelah itu, ia langsung mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian renangnya di ruang ganti perempuan. Tak butuh lama pakaian Jihyo sudah terganti, ia pun berjalan masuk ke lingkup kolam renang itu. Memandangi sekitaran kolam renang itu yang tak ada seorangpun penghuni terkecuali dia. Maklum saja, ini sudah jam pulang sekolah siswa. Semua siswa sudah pulang termasuk Dahyun dan Eunbi. Dia jika bukan ada janji dengan Wonwoo, mungkin ia juga sudah pulang.

Jihyo berjalan mendekati tepi kolam berenang yang luas itu. Ia menduduki dirinya lalu mencelupkan kedua kakinya. Tangannya bermain dengan air itu.

"Kau ingin membuatku mati?"

Kepala Jihyo sontak terangkat memandangi tengah kolam itu.

"Jika begitu, sudah ku lepaskan tanganku sekarang ini"

"Hah, bagaimana aku bisa belajar berenang denganmu. Kau selalu mengambil kesempatan"

"Ya, baiklah. Aku akan serius"

Tidak sadar bibir gadis itu terangkat. Teringat dengan selang waktu saat dirinya belajar berenang bersama pria bermarga Jeon itu. Dadanya kembali bergetar saat teringat betapa jahilnya pria itu padanya membuatnya tenggelam. Tawa pria itu mulai menghantui pikirannya, senyuman mesum bahkan ciuman liar pria itu. Semuanya kembali berputar di kepalanya. Tapi, sekarang mungkin semua itu Jihyo harus hindari. Ia tidak ingin hal itu kembali terulang lagi. Cukup sudah beberapa minggu ini, pria bernama Jeon Jungkook itu berhasil memasuki kehidupannya walau hanya sekedar taruhan awalnya.

Lama melamun memikirkan kenangan bersama Jungkook, tiba-tiba Jihyo tersadar. Sudah sekitar 20 menit ia menunggu kedatangan Wonwoo, tapi pria itu sama sekali tidak muncul juga. Ini membuat pikirannya bertanya-tanya. Kepalanya berputar memandangi pintu masuk kolam renang itu. Tak ada juga pertanda-tanda seseorang masuk.

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now