[7] New Student

4.1K 305 81
                                    

"Park Jihyo, kau sudah siap? 10 menit lagi giliranmu" asisten pemilik café itu masuk ke ruangan tata rias itu.

"Ne—ne!" jawab Jihyo terbata-bata.

Asisten pemilik café itu menutup pintu itu kembali. Dan munculah Jungkook di balik pintu itu sambil tersenyum penuh kemenangan.

Jihyo memyaunkan bibirnya. Ia kembali menatap cermin meja rias itu, melirik mini dress sexy yang ia kenakan sekarang sudah setengah robek di bawahnya. Beruntung jika kecil, tapi ini memanjang, dan itu dapat menglihatkan pahanya sendiri.

"Ya! Ottoke?!" Jihyo mulai gusar. Ketakutan datang. 10 menit lagi ia akan tampil, tapi bagaimana dengan pakaiannya ini.

Jungkook malah terkekeh. Ia terlihat begitu senang dengan hasil kerjanya. "Sudah ku katakan, tidak usah bernyanyi disini lagi" ujarnya berdiri di belakang Jihyo.

Jihyo merengut memandang Jungkook dari pantulan kaca itu."Astaga, aku menyesal membiarkanmu ikut"

Jungkook semakin menarik ujung bibirnya. "Beruntungnya aku ikut."

Jihyo mendengus kesal. Sekitar 15 menit yang lalu, pria bermarga Jeon itu ikut masuk ke ruangan tata rias ini dan pria itu memulai aksi panas dengan dirinya. Seenaknya pria itu meciumnya dengan kasar dan seenaknya merobek ujung dressnya. Apa Jungkook sengaja?. Lihatlah wajah pria itu seperti tak berdosa saja. Tersenyum penuh kemenangan dan pria itu tak sadar bibir pria itu telah merah bekas lipstik yang menempel di bibirnya sendiri.

Kedua tangan Jungkook perlahan melingkar memeluk Jihyo dari belakang. "Mari kita keluar saja dari sini" bisiknya pelan di telinga Jihyo.

Jihyo melirik Jungkook sinis. Ia berbalik menatap Jungkook. "Dengar ya tuan Jeon. Sebenarnya, aku juga tak mau bekerja seperti ini. Aku juga lelah. Tapi ini karena keterpaksaan. Jika aku tak melakukan ini, darimana aku mendapatkan uang? Menjadi dirimu begitu enak. Kau kaya, dan tak perlu melakukan pekerjaan seperti ku ini. Tapi aku tidak. Kita berbeda Jungkook. Kau harus mengerti diriku. Lebih baik kau pergi saja"

Untuk sesaat Jungkook terdiam melihat wajah Jihyo itu. Gadis itu mencoba menahan tangisnya. Tapi ia dapat melihat jelas kedua mata besar itu terlihat bening. Siap mengeluarkan air mata. Bodohnya, dia hanya membisu.

Jihyo memalingkan wajahnya. Ia mencoba menahan air matanya agar tak keluar. Perlahan ia menurunkan kedua tangan Jungkook itu yang sedari tadi masih bertengger di pinggangnya.

"Pergilah"

***
Jihyo menutup lokernya setelah ia memasukkan binder berisi tugasnya. Tapi sesuatu menarik perhatiannya. Ia kembali membuka lokernya. Satu tangannya terjulur masuk ke dalam loker itu mengambil sebuah gantungan kunci bergambar bunga rose. Ia memperhatikan gantungan kunci itu yang sama sekali terlihat asing dengannya. Sejak kapan ia memiliki gantungan kunci itu. Tak sampai di situ, ia melihat secarik kertas di dalam loker itu juga.

'Pulang sekolah datanglah ke rooftop. Ku mohon temuilah aku'

Ntah dari siapa penulis itu, Jihyo juga sebenarnya tak ingin tahu. Namun, sesuatu mendorongnya mengiyakan ajakan si penulis itu. Mungkin juga, si penulis itu yang memberikan gantungan kunci ini. Yah, setidaknya ia menghargainya. Ia pun memasukkan kembali secarik kertas itu tapi masih menggenggam gantungan kunci rose itu. Menutup kembali loker itu.

"Ha! Kamjagiya!"

Jihyo terkejut setengah mati melihat seorang gadis tiba-tiba berdiri di dekat lokernya.

Gadis itu tanpa berdosanya menyengir lebar. "Annyeong! Jeon Jihyo"

Jihyo mengerut tebal mendengar gadis itu memanggil namanya namun marga yang salah.

Fake Love (17+) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang