[40] Problem SinV 2

2.8K 228 38
                                    

part 3 nya guyss

***
.
.
.
Eunbi berjalan malas membukakan pintu apartemennya setelah mendengar belnya sedari tadi berbunyi. Ini masih pagi, siapa yang menganggu tidurnya. Kurang kerjaan sekali. Ia sudah siap ingin memaki orang itu.

Ceklek...

"YA—! Eoh?"

"Hiks... Eunbi-ah..."

Eunbi bingung saat ia sudah membuka pintu itu, tiba-tiba Jihyo sudah menangis duluan menghambur ke pelukannya. Yang membuatnya semakin bingung adalah, Jihyo tahu password apartemennya tapi kenapa harus menekan bel duluan, kenapa tidak langsung masuk saja.

"Ya... Jeon Jihyo. Ada apa?" Eunbi mengernyit membalas pelukan itu.

Jihyo tak menjawab. Wanita itu semakin terisak dalam pelukan Eunbi itu.

"Sebentar, aku menutup pintu dulu"

Jihyo melepaskan pelukan itu dan kemudian memilih melangkah memasuki tempat tinggalnya dulu. Eunbi sudah menutup pintu itu, ia berbalik mendekati Jihyo yang sudah duduk di sofa itu.

"Ada apa mmh...?" Eunbi meraih bahu Jihyo.

Kedua mata bulat itu sudah sepenuhnya basah, pipi berisi itu sudah memerah, telinga serta hidung itu pun ikut memerah. Eunbi semakin dibuat bingung. Ada apa dengan Jihyo ini, tak sepertinya.

"Hiks... hatiku sakit" Jihyo memegang dadanya sambil terisak.

Eunbi menjadi ikut khawatir. "Hatimu sakit? Sejak kapan kau memiliki penyakit hati"

Jihyo menggeleng semakin terisak. "Bu—bukan itu hiks... "

"Lalu?"

"Hatiku sakit, Jungkook membentakku kemarin Eunbi-ah... hiks" Jihyo kembali memeluk Eunbi.

Eunbi mengelus punggung itu. Ia menggeram marah. "Oh... jadi Jungkook sudah berani membentakmu? Awas saja dia, akan ku bentak balik. Sudah jangan menangis lagi"

Jihyo menggeleng dan masih terisak. "Dia mengatakan berhentilah menangis lagi di depannya. Apa aku salah Eunbi-ah, hiks..."

Sebenarnya Eunbi tahu semenjak kehamilan Jihyo ini, perlahan sikap manja Jihyo keluar dan itu luar biasa manjanya membuat orang di sekitarnya muak dan geli sendiri. Namun, mana ada namanya wanita hamil sedang sensitif berani membentaknya. Ia sendiri terkadang harus rela bersabar menghadapi Jihyo setiap kali wanita hamil itu mengajaknya bermain puzzle yang membosankan itu. Ia sudah bertaruh bagaimana nasib Jungkook selama ini. Pantas saja pria itu membentak Jihyo, kesabaran pria itu mungkin sudah habis. Tapi tak seharusnya Jungkook melakukan itu. Pria itu boleh melampiaskan kesabarannya pada Taehyung, mungkin...?

"Tidak, kau tidak salah. Jungkook yang salah. Pria itu selalu salah!" Eunbi mulai mengeraskan suaranya. Tiba-tiba saja terlintas wajah Taehyung di pikirannya.

Jihyo memayunkan bibirnya lalu melepaskan pelukan itu. "Dia jahat membentakku hiks..."

Eunbi cepat menghapus air mata itu kembali turun dengan deras. "Iya dia jahat. Nanti kita bentak balik dia."

Nafas Jihyo sudah sesengukan. Wanita itu beralih menghapus air matanya dengan punggung tangannya secara kasar.

"Hiks... kenapa dia membentakku Eunbi-ah" Jihyo kembali menangis lagi.

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now