NC17+
***
Katakanlah Jungkook berbohong bahwa dia tak jatuh dalam pesona Jihyo. Jungkook takut mengakuinya karena Jihyo akan meninggalkannya juga seperti orang yang selalu di sisinya. Tapi, Jihyo sudah berjanji tak akan meninggalkan Jungkook. Kenyat...
tp sebelumnya yuk cek Junghyogram. bukan cerita cerita seperti biasa. hanya secuil postingan si marmutkuning yang ngefans gile sama maknae BTS itu. tapi mendadak dia jadi ngeship maknae BTS sama leader Twice itu. dan jadilah perang para shipper... silahkan di cek di profil ku :D jangan lupa tinggalkan komen kalian. itu penyemangatku loh
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*** . . .
Jihyo mengernyit melihat ponsel Eunbi yang sedari tadi tak habis bergetar. Kepalanya menoleh pada kamar mandi. Lalu kembali melihat ponsel Eunbi. Sebuah panggilan beruntun dari Somin. Ragu, ia mengangkat panggilan itu, Eunbi masih di kamar mandi. Ia takut wanita itu mengamuk karena ia sembarangan memegang ponsel Eunbi, itu sudah pernah terjadi dengannya. Tapi, itu dari Somin. Tak masalah jika mengangkatnya.
"Halo unnie? Ini Jihyo"
Pada akhirnya Jihyo memilih mengangkat telepon itu.
"Ah Jihyo-ah! Kebetulan sekali, sebenarnya aku ingin berbicara denganmu"
Jihyo mengernyit. "Ada apa unnie?"
"Passwordnya 0197, kau bisa langsung datang. Dia masih tidur"
Untuk sesaat Jihyo terdiam. Lalu beberapa detiknya tak sadar kini bibirnya saling menarik.
"Dia menolak siapapun calon istrinya. Datanglah temui dia, buktikan apa dia masih menolak. Hahaa... aku sudah tak sabar mendengar selanjutnya darimu Jihyo"
Terdengar tawa Somin di seberang sana, membuat Jihyo semakin menarik bibirnya.
"Baiklah unnie. Aku akan datang"
Panggilan itu akhirnya terputus. Jihyo kembali meletakkan ponsel Eunbi kembali. Masih dengan senyum merekah, Jihyo mulai berjalan menyiapkan keperluannya. Jantungnya mulai berdetak kencang. Kegugupannya mulai melanda. Ini adalah pertemuan tatapannya dengan pria bermarga Jeon itu. Tak bisa di pungkirinya bahwa dia benar-benar gugup dan tentunya bahagia. Setelah sekian lama mereka tak berjumpa, dan inilah waktunya mereka saling bertatapan muka. Ia ingin tahu reaksi apa yang di tunjukkan pria itu.
*** Tangan Jihyo terangkat bergetar. Bergumam pelan menekan tombol-tombol password itu. Dan sedetiknya pintu itu terbuka. Jihyo menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya perlahan, mencoba menenangkan jantungnya yang berdetak begitu kencang. Tangannya satu terangkat memegang dadanya yang kini benar-benar bergerumuh seperti 5 tahun lamanya. Sekali lagi, ia menarik nafasnya panjang lalu mulai melangkah memasuki apartemen yang dulunya sering ia kunjungi.
Jihyo terkagum mengedarkan pandangannya setelah ia menutup kembali pintu itu. Kedua kakinya melangkah lebih dalam memasuki isi apartemen itu. Tersenyum tipis, melihat isi apartemen itu tak ada yang berubah. Masih sama seperti terakhir kali ia pijak lantai ini. Sebentar ia menggeleng berdecak melihat apartemen ini terlihat sedikit kotor. Apa yang dilakukan pria ini sebenarnya? Bukankah dia jarang di apartemen, kenapa bisa rumah ini begitu kotor penuh sampah makanan.
