[38] Problem SinV

3.8K 257 84
                                    

nyesal gak lihat :v, imagine jk dan jh. ini aku yg buat dan aku benar-benar make suara asli jk sama jh. hihi... niat beuttt

ini juga, cuman ini masih keliatan editnya, maklumin...

***
.
.
.
Jihyo berjalan melangkahkan kakinya memasuki gedung besar itu. Beberapa kali mulutnya terus mendumel. Matanya asik melirik beberapa orang yang melewatinya dengan sinis. Ntah kenapa tiba-tiba suasana hatinya berubah buruk tanpa sebab. Orang-orang yang membungkuk hormat padanya pun sudah dihiraukannya begitu saja, padahal dulu ia sangat ramah pada setiap orang. Kali ini, ia tak peduli pada siapapun. Langkahnya yang berat itu memasuki begitu saja lift kosong itu. Menunggu beberapa menit, hingga lift itu akhirnya berhenti dan terbuka. Jihyo pun melangkah keluar. Sedikit berat sekarang langkahnya teringat ia sedang mengandung 5 bulan lebih. Terkadang itulah penyebab suasana hatinya juga berubah.

Jihyo masuk begitu saja ke dalam ruangan suaminya tanpa membalas bungkukkan hormat Chou Tzuyu itu. Wanita yang bekerja sebagai sekretaris Jungkook itu menatap Jihyo sinis karena perlakuan wanita itu yang tak ia sukai.

"Jungkook!"

Pria bergigi kelinci itu terlonjak kaget tiba-tiba pintunya di buka dan menampilkan Jihyo yang seperti medusa mengamuk masuk. Buru-buru ia bangkit dari duduknya mendekati istrinya.

"Astaga Jihyo, kenapa kau tak bilang akan datang. Aku bisa menjemputmu. Kau datang menaiki apa?"

Jungkook tentu khawatir. Jihyo sedang hamil, ia tak ingin istrinya itu kenapa-kenapa. Apalagi perut Jihyo bisa di bilang lumayan besar.

Jihyo mengerucutkan bibirnya. "Aku bosan di rumah. Jadi aku datang saja"

"Lalu kau menaiki apa? Tak ada terjadi apa-apa, kan?" Jungkook memeriksa satu persatu oragan tubuh wanita hamil itu.

"Tidak. Hanya ada kesalahan tadi"

"Ha? Apa itu, apa kau terluka? Dimana?" Jungkook semakin khawatir mendengar pernyataan Jihyo itu.

Jihyo malah semakin memayunkan bibirnya ke bawah. "Aku tak berhasil menyusun puzzle itu lagi"

Sedetiknya Jungkook kembali seperti orang bodoh lagi. Padahal ia sudah sangat takut sekali ada terjadi apa-apa dengan Jihyo. Tapi ternyata hanya karena puzzle Jihyo selalu saja menangis seperti anak kecil. Ingin rasanya Jungkook membuang puzzle itu segera, tapi karena Jihyo selalu senang dengan puzzle itu mengurung niatnya. Ia jadi menyesal membeli permainan anak-anak itu. Seharusnya, ia tak menuruti kemauan istrinya itu membeli puzzle saat mereka berjalan-jalan.

"Ya—yaudah, lebih baik kau duduk dulu. Kau lapar?"

Jihyo mengangguk seperti anak kecil sambil mengucap perutnya yang sudah membesar.

"Aku akan megambil makanan dulu di bawah"

Jungkook bersiap pergi namun Jihyo menahan tangan pria itu cepat. "Ada apa?" tanya Jungkook bingung.

"Jangan pergi. Aku tidak mau kau pergi meninggalkanku" Jihyo malah bergelayut manja di lengan suaminya itu.

Jungkook menjadi gemas melihat perlakuan manja Jihyo ini. Tapi, ia lebih senang Jihyo seperti ini. Sejak kehamilan Jihyo, wanita itu sering sekali bermanjaan dengannya, belum lagi merengek seperti anak kecil jika ia akan berangkat bekerja. Dan lagi, Jihyo sekarang tak kenal kata malu. Wanita itu tak lagi segan-segan bertelanjang di depannya. Padahal sebelum istrinya itu hamil, wanita itu masih malu-malu pada dirinya.

Fake Love (17+) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang