[39] Still A Problem

2.8K 242 28
                                    

"Tuan Jeon Jungkook tidak datang hari ini, tuan"

Jimin dan Eunbi serentak saling menatap. Setelah mereka datang ingin menemui Jungkook ke ruangannya, Chou Tzuyu selaku sekretasi pria itu mengatakan pria itu tidak datang hari ini tanpa alasan yang pasti.

"Aku akan meneleponnya saja"

Eunbi mengangguk. "Kita ke ruangan ku dulu" lanjut Jimin mulai berjalan seraya menunggu panggilan disana terjawab di ponselnya.

Eunbi hanya diam mengikuti langkah Jimin. Jangan di tanya kenapa ia memilih ini. Padahal tadi ia sudah bilang tak ingin bekerja di perusahaan ini karena ia takut bertemu dengan Taehyung lagi. Tapi semuanya harus ia urungkan, mengingat betapa susahnya mencari pekerjaan. Jika ia bekerja disini akan mudah. Jungkook akan menerimanya begitu saja. Sejenak terlintas bayangan dimana Taehyung bersama wanita pebisnis itu membuat hatinya mengilu. Tapi bukankah ini pilihannya. Ialah yang duluan menyudahi hubungannya dengan Taehyung, jangan salahkan jika pria itu juga tak peduli lagi dengannya. Ini memang pilihannya yang tepat. Dengan begitu Taehyung dan keluarganya dapat bahagia mendapatkan istri dan calon menantu cantik dan tentunya kaya. Tidak sepertinya, kaya hanya dari orangtua saja.

"Duduk dulu saja" Jimin mengintruksi Eunbi menduduki sofa itu setelah mereka masuk ke dalam ruangan pria itu.

Jimin menunggu panggilan di seberang sana. Dan beberapa detiknya panggilan disana terhubung.

"Halo... Jungkook-ah, kau ada dimana?"

Jangan salahkan Jimin yang tak pernah sopan memanggil bosnya. Ia sudah terbiasa dan Jungkook juga memaklumninya sama seperti Taehyung juga.

"Di rumah. Ada apa?"

"Kau tak bekerja hari ini?"

"Tidak aku sibuk"

Jimin mengernyitkan dahinya. Sibuk apa pria itu di rumah.

"Jungkook-ah..."

Seketika ia langsung mengerti mendengar suara manja di seberang sana, siapa lagi pemilik suara itu jika bukan Jihyo.

"Cepat katakan. Ada apa kau menelepon ku?"

"Eunbi ingin melamar pe—"

"Lakukan saja. Urus berkasnya langsung" potong Jungkook langsung, sepertinya mulai tahu.

"Baiklah. Selamat menikmati harimu Tuan Jeon Jung—"

Tut...

"Sialan" umpat Jimin setelah seenaknya Jungkook memutuskan hubungan itu.

"Bagaimana?" tanya Eunbi yang sedari tadi memperhatikan Jimin itu.

"Aku disuruh mengurus berkasmu."

Eunbi hanya mengangguk. Ia sudah tahu, Jungkook akan menerimnya tanpa berpikir. Jimin memasukkan ponselnya ke saku celananya dan mendekat duduk di sebelah Eunbi.

"Kau ingin menjabat sebagai apa?"

"Aku ingin menjadi sekrestasimu"

Jimin menganga mendengarnya. Cepat sekali Eunbi menjawab tanpa berpikir lagi. "Kenapa? Aku hanya General Manager. Kenapa tidak Taehyung saja dia menjabat direktur"

Eunbi mendengus. "Tadi kau bertanya ingin menjabat sebagai apa. Ya aku memilih menjadi sekretarimu, salah kah?"

Jimin menggeleng kikuk sambil menggarut kepalanya. "Kau yakin?"

Eunbi bergumam dan mengangguk. "Kapan aku mulai bekerjanya?"

"Terserahmu saja. Bisa sekarang atau be—"

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now