[35] Love U

5K 291 62
                                    

17+ maybe? gak tau lah, menurut kalian aja... awas baper yoo

***
.
.
.
Eunbi mengambil ponselnya yang bergetar. Membaca sederet kalimat yang bisa membuatnya blushing. Ia pun segera beranjak dari duduknya lalu masuk ke dalam kamar Jihyo.

"Jihyo!" teriak Eunbi melangkah masuk mendekat.

Wanita bermata bulat itu masih memejamkan matanya, tak terusik dengan lengkingan Eunbi itu.

"Ya! Aku akan pergi keluar bersama Taehyung. Sarapan sudah aku siapkan"

Jihyo hanya membalas dengan gumaman, ntah sadar atau tidak sadar pun Eunbi tidak tahu. Selanjutnya wanita berhidung mancung itu keluar dari apartemennya menuju parkiran bawah tanah itu. Kekasihnya sudah menunggunya.

Di dalam kamar itu, Jihyo semakin menarik selimut tebal itu menutupi tubuhnya. Mengernyit kesal karena silauan matahari itu berhasil menganggu tidurnya. Teringat semalam ia pulang tengah malam karena seorang Jeon Jungkook yang merengek seperti anak kecil menahannya pulang. Ia sendiri tak habis berpikir dengan kelakuan Jungkook yang semakin lama semakin manja padanya. Tapi walau begitu pria itu selalu berhasil membuatnya tersenyum sendiri. Seperti sekarang ini, ia bahkan tersenyum sendiri masih mata yang terpejam.

Huhh...

Senyum Jihyo perlahan menurun saat merasakan hembusan nafas kencang mengenai wajahnya.

"Wake up sweety"

Mata bulat Jihyo masih setia terpejam. Ia enggan membuka matanya. Tapi hembusan nafas itu kembali mengenai wajahnya. Membuatnya mau tak mau membuka matanya paksa.

"Morning sweety, kau sangat cantik hanya baru bangun tidur saja"

Jihyo terbelakak melihat wajah Jungkook begitu dekat dengannya. Pria itu bahkan sudah meringkuk diatas tubuhnya. Tapi kenapa bisa Jungkook di kamarnya? Apakah pria itu semalam mengikutinya? Atau ini hanya mimpi saja, karena ia terlalu memikirkan pria itu?.

Jihyo semakin membesarkan matanya saat mengetahui ini bukan mimpi. Kecupan di bibirnya berhasil membangunkannya sepenuhnya menatap pria itu yang malah sekarang terkekeh.

"Jungkook?! Kenapa kau bisa ada disini?" Jihyo berusaha menetralkan suara seraknya yang habis baru bangun tidur.

"Lebih baik kau mandi terlebih dahulu, nafasmu bau" Jungkook kembali terkekeh.

Jihyo mengerucutkan bibirnya, dasar pria ini dari dulu tak pernah berubah. Selalu senang mengejeknya. Jungkook mulai turun dari ranjang itu dan berdiri memperhatikan Jihyo. Jihyo baru saja ingin bangkit, tapi seketika tersadar bahwa dirinya hanya memakai kaus putih tipis tanpa memakai bra dan hanya panty saja, seperti kebiasannya jika ingin tidur. Ia malah kembali menarik selimutnya lebih dalam.

Jungkook mengernyit. "Kenapa tidak bangun juga?"

Jihyo menggeleng pelan. "Aku akan bangun, tapi kau keluar dulu"

Alis Jungkook terangkat satu. "Kenapa? Aku akan menunggu disini"

Jihyo lantas menggeleng cepat. "Tidak. Tunggu aku di luar saja"

Tak sengaja mata Jihyo jatuh pada bra merahnya yang terlempar di sekitar Jungkook. Sontak matanya membesar dan buru-buru kembali menatap Jungkook sambil tersenyum paksa, sebelum Jungkook mengetahuinya.

Jungkook sepertinya tak mudah di usir. Pria itu malah menatap Jihyo penuh intimidasi. Jihyo sudah menelan ludahnya susah payah, tangannya kini meremas kuat selimutnya. Ia takut Jungkook mengetahui kebenarannya. Kebenaran yang sesungguhnya ia tak mendapatkan tamu bulanan. Ia berbohong kemarin untuk menghindari kemesuman Jungkook itu.

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now