[2] High School

6.7K 362 52
                                    

"Ini ini ini dan ini"

Jihyo menganggukkan kepalanya. "Kau bisa, kan?"

Jihyo kembali menganggukkan kepalanya mengambil buku tugas matematika itu.

"Kapan aku bisa mengembalikkannya Kim Yerim"

Salah. Seharusnya Jihyo bertanya, kapan kau mengambil ini, namun ia tak ingin pertengkaran di mulai dengan teman sekelasnya yang di capnya sebagai gadis gila itu.

"Letakkan saja di mejaku jika sudah selesai. Tapi kau harus menyelesaikannya hari ini."

"Baiklah" Jihyo hanya mendesah pelan.

Kim Yerim menjauhi mejanya. Kepalanya mendongak, melihat gadis centil itu malah bersenang dengan kekasihnya. Dia sendiri malah di suruh mengerjakan tugas les gadis itu. Memanglah Kim Yerim itu gadis yang bodoh dan gila untuknya. Seenaknya menyuruh dirinya dan dia malah bersenang. Jika di tanya kenapa ia tidak menolak? Bagaimana bisa ia menolak, jika ancaman gadis itu adalah mencabut beasiswanya yang memang ayah Kim Yerim adalah pemilik sekolah ini. Sedangkan dia adalah gadis sederhana yang bersekolah karena memiliki beasiswa.

"Mau ku bantu?" Dahyun, sahabatnya datang mendekat.

Jihyo menggeleng. "Tidak usah. Nanti dia akan menjadi semakin gila"

Dahyun dan Jihyo sontak terkikik geli membayangkannya. "Jika saja aku lebih kaya darinya, sudah ikut ku basmi dia" ujar Dahyun menatap Kim Yerim dari jauh sana.

"Aku setuju" ujar Jihyo mulai mengerjakan buku tebal matematika itu.

"Eoh... aku dengar Kim Yerim itu dan kekasihnya pernah melakukan hal itu"

Kepala Jihyo terangkat memandang Dahyun bingung. "Itu apa?"

Dahyun mendekat dan berbisik. "Intim"

Jihyo sontak membelakakkan matanya. "Jinjjayo?" bisiknya penuh tekanan.

Dahyun mengangguk. "Mmh.."

"Darimana kau tahu?"

"Kim Yerim yang bilang"

Jihyo berdesis. "Ey... percaya saja kau"

"Aku percaya karena melihat mereka sering begitu"

Jihyo mengikuti arah pandang Dahyun. Melihat Kim Yerim dengan Jeon Jungkook, yang berstatus sebagai kekasih Kim Yerim sedang berciuman tak tahu malunya dengan di lihatin begitu banyak siswa.

Jihyo hanya berdecak menggeleng. Ia kembali melanjutkan tugasnya.

"Jeon Jungkook itu bodoh atau bagaimana sih, dia salah memilih kekasih" lanjut Dahyun.

"Kenapa?" tanya Jihyo tanpa mengangkat kepalanya.

"Kim Yerim hanya mengandalkan kecantikannya dan selalu memuji tubuhnya sendiri, tapi, otaknya kosong."

Jihyo terkekeh sendiri. "Untuk orang kaya seperti Kim Yerim tak penting kepintaran karena mereka sudah kaya. Tapi orang sepertiku barulah, aku harus mengandalkan kepintaranku. Mustahil kecantikanku, pipiku besar jelek."

Dahyun mendengus. "Selalu merendahkan diri. Makannya, ku beritahu untuk olahraga. Bukan terus duduk mengerjakan tugas. Itu hanya menambah lemak Jihyo"

Jihyo kembali terkekeh. Ia mengangkat kepalanya menatap Dahyun. "Kau benar. Tapi aku malas untuk bergerak saja"

Dahyun berdecak. "Kau ingin ku carikan kekasih?"

"Tidak, terimakasih" jawab Jihyo cepat. Karena ia tidak ingin memiliki kekasih di saat ia sangat membutuhkan uang. Sekarang ia harus fokus belajar agar lulus dan bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa juga.

Fake Love (17+) ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora