[40] Problem SinV 2

Start from the beginning
                                    

Eunbi menarik nafasnya panjang lalu menarik ujung bibirnya. "Ssstt... jangan menangis lagi. Aku janji, kita akan membentaknya nanti"

"Sekarang saja" rengek Jihyo.

Eunbi melongo. Sekarang? Jadi maksudnya mereka ke Jeon Company itu demi membentak Jungkook saja? Sementara dirinya sengaja tidak bekerja hari ini, karena malas melihat wajah Taehyung. Jika seperti itu, sama saja dirinya harus terpaksa bekerja dan melihat wajah pria gila itu.

"Eunbi-ah... ayo. Aku ingin membentaknya"

Dasar.... Anak... kecil...

Ingin rasanya Eunbi mengatakan hal itu pada Jihyo. Tapi, sekali lagi ia harus mengurung niatnya. Jihyo hamil. Jihyo hamil. Jihyo hamil. Wanita itu sensitif sekarang.

"I—iya, sebentar aku mandi dulu"

Jihyo mengangguk kepalanya seperti anak kecil seraya menghapus air matanya. Eunbi mulai beranjak dari duduknya sambil menggarut kepalanya. Pusing memikirkan cara mendiamkan Jihyo.

Setelah hampir satu jam lebih Eunbi akhirnya selesai. Wanita mancung itu juga sengaja memperlamban geraknya, seraya berdoa Jihyo membatalkan niat gila itu. Tapi sayangnya Jihyo masih saja terus menuntut dan merengek karena geraknya yang lama. Dan dengan terpaksa serta malasnya mereka sudah menapakkan kaki di Jeon Company ini. Semua pandang mata tentu tertuju pada mereka terutama pada Jihyo, pandangan mereka lebih tepatnya kearah perut Jihyo yang sudah membesar itu. Jihyo yang sedang memakai dress hamil itu celingukan. Eunbi menarik nafasnya panjang, menyiapkan mentalnya untuk bertemu Taehyung dan Kim Sowon. Ia berusaha menarik ujung bibirnya.

Eunbi sudah siap menarik Jihyo masuk ke dalam lift itu tapi terhenti seketika saat Jihyo menyerukan namanya.

"Eunbi-ah"

"Kenapa?"

"Aku ingin kue itu"

Jihyo menunjuk kearah salah satu karyawan sedang memegang kotak berisi cupcake kecil. Eunbi meringis pelan. Apalagi ini tantangannya. Dirinya sekarang seperti membawa anak kecil berjalan-jalan saja.

"Yasudah ayo" Eunbi akhirnya mau tak mau menarik Jihyo membawa ke cafeteria itu.

Jihyo langsung antusias melepas begitu saja tangan Eunbi. Seperti anak kecilnya ia mendekati kaca berisi cupcake unik-unik.

"Woah... cantik sekali. Aku ingin ini" Jihyo menunjuk cupcake bergambar jigglypuff.

Pelayan itu langsung mengambilkan untuk Jihyo dan dengan begitu semangatnya Jihyo mulai melahap cupcake itu. Pelayan cafeteria itu tak perlu meminta bayaran, toh Jihyo adalah istri bosnya. Semua keinginan wanita itu akan di beri gratis. Eunbi meringis pelan lagi melihat pemandangan di sekitar mereka sedang memandang Jihyo yang memakan cupcake itu begitu rakusnya sampai sekitaran mulut wanita itu sudah berantakan. Eunbi membungkuk pelan ke sekitaranya seakan meminta maaf atas kelakuan memalukan Jihyo ini. Jihyo sendiri malah tak peduli dengan dirinya.

"Ayo Jihyo" Eunbi menarik pelan tangan wanita itu.

Jihyo hanya menurut dan masih fokus pada makannya. Membiarkan Eunbi menariknya memasuki lift itu. Tak berapa lama lift itu kembali terbuka. Eunbi kembali menarik pelan Jihyo memasuki ruangan CEO perusahaan ini. Berjalan begitu saja menghiraukan Chou Tzuyu yang memandang mereka sinis. Chou Tzuyu terlihat geli melihat betapa rakusnya Jihyo makan itu. Tapi kedua orang itu tak peduli dan tetap berjalan dan membuka pintu ruangan itu.

Pintu itu terbuka membuat pria yang sedari tadi sibuk dengan layar laptopnya mengangkat kepalanya. Sontak ia terkejut melihat kedatangan istrinya.

"Jihyo? Kau datang kenapa tak memberitahku"

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now