"Jihyo, kenapa dia bisa disini pagi-pagi. Dan bajunya? Kenapa dia tidak memakai baju. Apa yang telah kalian lakukan?" tanya Wonwoo bertubi-tubi dengan raut wajah terlihat gusar dan tak terima.

Giliran Jihyo yang ingin menjelaskan semuanya, Jungkook sudah mendahuluinya dengan smirknya. "Apa yang kau pikirkan jika ada pria di dalam rumah wanita sendirian tanpa memakai baju. Kau tidak tahu apa yang mereka lakukan?"

Wonwoo membesarkan kedua matanya. Ia mulai mencerna kata Jungkook itu dan mengerti. Jihyo menggeleng keras melihat wajah Wonwoo itu.

"Tidak oppa! Kami tidak melakukan apa-apa, percayalah" sanggah Jihyo cepat.

"Apa katamu?" Jungkook menoleh tak suka dengan jelasan Jihyo itu.

Jihyo tampak peduli dengan Jungkook itu. Ia tetap menatap Wonwoo. "Oppa tunggu sebentar. Aku akan mandi dan kita bisa pergi"

"Jihyo...?" Jungkook mencoba menyadari wanita itu bahwa dirinya masih disini.

Jihyo beralih pada Jungkook. "Jungkook, kau pulanglah. Pakai saja jaketmu untuk sementara. Aku akan mengembalikan bajumu besok"

Mendengar itu Jungkook jelas menggeleng keras, menolaknya. "Tidak mau. Aku masih ingin disini"

"Tidak, kau harus pulang"

Jihyo masuk ke dalam rumahnya. Jungkook beralih pada Wonwoo, menatap tajam pria itu. "Awas saja kau!"

Pria bersurai cokelat itu mengikuti Jihyo masuk ke dalam. Di luar itu Wonwoo tersenyum penuh kemenangan. Ia rasa dirinya sekarang sedang mencoba merebut gula dari kerumuan semut.

"Jihyo... aku tidak mau pulang" Jungkook mengikuti Jihyo kemanapun wanita itu bergerak.

Jihyo berhenti akhirnya. Ia berbalik menatap Jungkook. "Kenapa? Aku akan pergi Jungkook. Rumah ini akan ku kunci"

"Kalau begitu jangan pergi"

"Tidak bisa begitu"

"Kenapa? Kenapa kau harus pergi bersamanya?"

"Karena dia menawariku, aku tidak bisa menolak"

"Kau bisa menolak!" suara Jungkook mulai mengeras.

"Tidak. Aku akan pergi. Cepatlah pakai jaketmu" Jihyo membalikkan tubuhnya dan masuk ke dalam kamar mandi itu.

"Shit! Sialan!"

***
Bugh!

"AW!"

Jimin meringis kesakitan memegang kepalanya. Taehyung malah terkikik sendiri. Jimin mendengus mengelusi kepalanya, memandangi Jungkook yang terlihat sama sekali tak bersalah setelah ntah sengaja atau tidak sengaja pria itu melemparkan bola basket itu mengenai kepalanya, lalu Jungkook bergerak menjauhi mereka dan memilih duduk di tepi lapangan basket belakang rumah Taehyung ini.

"Ada apa dengannya?" tanya Taehyung setelah ia selesai puas menertawai Jimin, ia beralih memperhatikan wajah Jungkook yang terlihat berbeda hari ini.

"Ntahlah" Jimin mengedikkan bahunya kemudian mendekati Jungkook, diikuti Taehyung.

"Kau kenapa?" tanya Jimin setelah mendaratkan bokongnya di sebelah Jungkook.

Selesai Jungkook meneguk botol air itu, tak sadar tangannya meremuk botol itu mengingat sekilas kejadian tadi pagi.

Jimin dan Taehyung serentak melirik tangan itu ngeri. "Apa semuanya baik-baik saja?" lanjut Taehyung.

"Tidak! Ini karena pria itu!"

"Pria siapa?" Jimin mengernyit.

"Wonwoo. Pria sialan itu"

Mendengar nama itu, Jimin dan Taehyung serentak terdiam dan tak membalas. Mereka sepertinya mulai mengerti, walau tidak tahu kenapa Jungkook tiba-tiba emosi karena Wonwoo. Atau mungkin Jungkook pernah melihat Jihyo bersama pria itu. Ntahlah, sepertinya berita ini perlu mereka laporkan pada Eunbi secepatnya.

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now