[16] We Will Support You

Mulai dari awal
                                    

Ciuman itu terhenti setelah 1 menit berlalu. Perlahan Jungkook menjauhkan wajahnya. Menghapur air mata itu menggunakan ibu jarinya. Menarik dagu Jihyo menatap matanya. Lalu ia beralih megelus bibir wanita itu yang sudah membengkak dan memerah akibatnya.

Jihyo mulai merasakan kehangatan saat Jungkook mengecup dahinya. Mengelus kepalanya dengan lembut. Perlakuan Jungkook mendadak berubah.

"Kenapa... kenapa kau terus menciumku?" serak suara Jihyo.

Jungkook menunduk kembali menatap mata bulat itu. "Ntahlah. Bibirmu menggoda" ujarnya seraya tersenyum kecil.

Jungkook kembali memajukan wajahnya, mencium bibir Jihyo lagi. Kali ini ciumannya berbeda, terkesan lembut. Jihyo terlihat menerimanya. Bahkan mata kedua orang itu sudah terpejam. Menikmati sensai masing-masing.

"BUNNY!!"

Jihyo membuka matanya lebar saat mendengar teriakan itu. Jantungnya mulai beretak kencang. Ia tahu, itu suara siapa. Dan ia tahu, siapa yang biasanya memanggil Jungkook dengan sebutan Bunny. Hanya satu, dan itu adalah Kim Yerim, gadis centil dan manja itu. Matanya menatap Jungkook yang terlihat tidak peduli, bahkan pria itu masih mengulum bibirnya.

"Bunny!"

Sampai akhirnya Kim Yerim mulai mendekat kearah dua orang itu. Jihyo sudah mulai terlihat ketakutan. Rasanya hidupnya akan sebentar lagi. Jungkook akhirnya membuka matanya perlahan. Manik matanya awalnya hanya menatap mata bulat Jihyo, kemudian ia melepaskan tautan bibir itu. Menjauhkan wajahnya lalu berdiri tegak menatap Kim Yerim datar.

"A—apa yang kau lakukan dengan gadis miskin ini!!" Kim Yerim menatap Jungkook tak percaya. Ia beralih pada Jihyo, menatap tajam.

Jihyo meremas jari-jarinya, kepalanya tertunduk. Ia mulai merasa hidupnya akan berakhir disini. Sampai ia tersentak saat merasakan Jungkook menarik bahunya merapat pada tubuh pria itu.

"Kita akhiri semuanya. Aku memilihnya" Jungkook semakin menarik bahu Jihyo.

***
Kim Taehyung dan Park Jimin berjalan tergesa-gesa. Mereka berlalu begitu saja di depan Eunbi dan Dahyun yang terlihat penasaran. Teriakan nyaring dari Dahyun pun di harukan kedua pria itu. Hal itu membuat Dahyun dan Eunbi berjalan mengikuti kemana Taehyung dan Jimin pergi.

Taehyung menegok sebentar kebelakang, kedua matanya sontak terbelakak melihat dua orang gadis mengikuti mereka. Dengan keras ia menyenggol bahu Jimin mengintruksi ke belakang. Jimin pun menurut, ikut tersentak melihat Dahyun dan Eunbi mengikuti mereka. Sampai akhirnya kedua pria itu memilih berhenti berjalan dan membalikkan badanya.

"Kenapa kalian mengikuti kami?" tanya Taehyung.

"Kalian kenapa berlari terus? Apa kalian benar melihat Jihyo?" ujar Eunbi.

Tadi Eunbi dan Dahyun tak sengaja mendengar perdebatan kecil kedua orang itu. Yang berhasil menarik perhatian mereka adalah Jimin dan Taehyung menyangkut pautkan nama Jihyo. Hal ini menarik perhatian mereka.

Jimin menggeleng cepat. "Tidak sama sekali. Sudahlah, lebih baik kalian segera kembali ke aula" ujarnya cepat.

Dahyun memincingkan matanya melihat gerak gerik aneh dari sepupu dan teman sekelasnya itu. Pasalnya sekarang kedua orang itu terlihat terburu-buru, seperti ada yang terjadi.

"Ya! Apa yang kalian sembunyikan!" suara Dahyun mulai mengeras membuat kedua pria itu tersentak.

Jujur, Taehyung yang berlaku sepupunya juga takut melihat sisi tajam Dahyun ini. Tapi untuk masalah ini, ia memilih menutup mulutnya dan enggan memberitahu.

"Pergilah. Ini bukan urusan kalian!" Taehyung ikut membesarkan suaranya.

Eunbi mendengus. Ia menarik tangan Dahyun. "Sudahlah, kita pergi saja. Untuk apa kita mengikuti mereka"

Fake Love (17+) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang