"Tapi itu tetap bagus" Wonwoo tetap memuji lukisan biasa Jihyo itu. Padahal diantara yang lain, ada lukisan yang paling bagus, tapi Wonwoo tidak memujinya. Hanya lukisan Jihyo lah ia tertarik.

Jihyo memperhatikan Wonwoo yang kini mengambil gambarnya dengan kamera. Keningnya berkerut kemudian tertawa. "Oppa, ini hanya lukisan biasa. Untuk apa kau mengabadikannya"

"Aku menyukainya" selesai pria itu mengabadikan lukisan rumput biasa Jihyo itu, ia kembali menatap Jihyo.

"Dan yang melukisnya"

Lanjutan Wonwoo itu berhasil membuat Jihyo mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Ntah apa sekarang yang di pikirannya, perkataan Eunbi benar. Wonwoo menyukainya? Benarkah? Apa yang di sukai pria ini darinya? Tidak ada istimewah darinya.

"Jeon Wonwoo!"

Aduan pandangan itu teralihkan pada Nayeon, gadis mahasiswa itu yang terlihat terengah-engah.

"Kau darimana saja? Aku butuh bantuanmu"

Wonwoo lantas berdiri memandang Nayeon bingung. "Anak tarian memberontak karena mereka tidak terima dengan peran yang ku berikan"

"Yasudah ayo" Wonwoo dan Nayeon berlalu begitu saja.

Jihyo hanya diam memandangi kedua orang itu mulai menjauh. Teringat dengan teriakan Nayeon tadi.

'Jeon Wonwoo? Dia bermarga Jeon?'

***
"HAH! Apa yang sedang kau lakukan?!"

Eunbi terkejut setengah mati saat tiba-tiba ia melihat Taehyung sudah berdiri di depannya. Pria itu terlihat santai.

"Tentunya berlatih. Aku menjadi pangeran"

Mendengar itu Eunbi menutup mulutnya dengan satu tanganya. Kedua matanya melebar. Tidak percaya bahwa Taehyung yang akan menjadi pasangannya dalam cerita snow white ini.

"Bu—bukannya kau memilih tarian" Eunbi menunjuk wajah Taehyung itu.

Taehyung menepis lembut tangan Eunbi itu. Tersenyum manis pada gadis itu. "Siapa bilang? Aku memilih drama ini, ternyata kita di pertemukan kembali. Mungkin jodoh ya?" ujarnya kemudian tertawa genit.

Eunbi malah memasang wajah gelinya. Mungkin jika pria di depannya berbicara seperti itu saat awal pertemuan mereka mungkin ia sudah melayang-layang. Tapi untuk sekarang, malah membuatnya geli sendiri.

"Siapa yang mau jodoh denganmu. Cih, aku harus mengundurkan diri lebih baik" Sedikit tidak rela memang saat Eunbi mengatakannya. Tapi karena melihat tampang Taehyung yang menantangnya membuatnya mengatakan tanpa berpikir.

"Hwang Eunbi, Kim Taehyung cepat bersiap. Giliran kalian"

Belum sempat Eunbi menemui Ssaem Jung, guru itu sudah duluan datang menyuruh mereka, lalu turun dari panggung itu kemudian duduk di salah satu kursi dengan melipat kedua tangannya di dada menunggu Eunbi dan Taehyung memerankan perannya.

"Sudahlah. Tidak usap berpikir untuk keluar, kita mainkan saja peran ini" ujar Taehyung menarik smirknya.

"Cih"

***
Dalam diam ini, Jihyo memperhatikan sekumpulan anak tari dari jarak jauh. Wonwoo yang terlihat keringatan mengatasi anak-anak tari itu. Nayeon yang memegang pelipisnya, sepertinya gadis itu pusing menangani anak tari. Jihyo tertawa kecil, ia yakin Nayeon dan Wonwoo itu tidak akan berhasil mendiamkan anak tari itu, apalagi disana ada sekumpulan Kim Yerim dan kedua temannya itu. Mana ada yang berani melawan dan menentang Kim Yerim. Jika pun ada, itu berarti akan mencari masalah pada anak pemilik sekolah ini.

"Ehem..."

Disaat Jihyo sibuk memperhatikan sekumpulan anak tari, seseorang berdehem keras menyadarkannya dan berpaling. Kepala Jihyo spontan memundur saat menyadari wajah Jungkook begitu dekat dengannya.

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now