Akhirnya Jihyo mengeluarkan kedua kakinya dari air itu. Kemudian berdiri diam masih memperhatikan pintu kolam renang itu. Kemana Wonwoo? Apa pria itu lupa dengan janjinya? Atau bagaimana?.

Jihyo kemudian beralih memandangi kolam renang yang dalam itu. Sebentar ia meneguk ludahnya, sedikit ia masih mempelajari berenang, itupun dari Jungkook. Tiba-tiba ada sebersit rasa ingin belajar sendiri.

"Belajar sendiri tidak masalah, kan?" gumam Jihyo sedikit ragu.

Ntah kenapa dengan dirinya yang sekarang mulai turun dan masuk ke kolam renang dalam itu. Sedikit terkejut merasakan kakinya sama sekali tak menapak di kolam renang itu. Ia yang masih memegang penyanggah tepi kolam itu mencoba meneguk ludahnya. Ia menarik nafasnya panjang lalu menghembuskan nafasnya perlahan.

"Ini mudah Park Jihyo. Santai saja" gumamnya lagi.

Jihyo ingat, Jungkook mengatakan santai saja berenang itu, jangan sampai kita ketakutan atupun gugup.

Dengan percaya dirinya, ia mulai melepas penyanggah itu dan mulai mengayuh kedua tangannya kedepan. Dalam kolam itu Jihyo tersenyum lebar merasa gembira merasakan ia dapat berenang.

Tapi kegembiraan gadis itu tak lama, tiba-tiba Jihyo lupa mengambil nafas keatas. Tangan serta kakinya mulai kelelahan bergerak, padahal jika di lihat Jihyo sama sekali belum mencapai pertengahan kolam itu. Hal ini membuat tubuh gadis itu masuk ke dasar kolam itu.

Jihyo mulai memberontak saat ia tak bisa lagi menaik keatas. Tubuhnya malah semakin turun ke dasar kolam itu. Kedua matanya terpejam erat, ketakutannya mulai menyelimuti tubuhnya. Nafasnya sudah hampir kehabisan, ia butuh oksigen sekarang. Dalam hati berharap Wonwoo datang tepat waktu menyelamatnya sekarang juga. Bayangan-bayangan mengenai hewan buas yang tinggal di air semacam hiu itu datang. Membuat Jihyo mulai ketakutan dan kembali memberontak.

Keberontakkan Jihyo terhenti seketika saat ia merasakan oksigen berhasil masuk ke dalam mulutnya. Tenggorokkannya bergerak menurun perlahan. Tubuhnya sekarang terlihat tenang dan mengambil oksigen itu sebanyak yang ia butuh. Matanya masih terpejam begitu erat. Seseorang yang memberikan oksigen itu perlahan merengkuh pinggangnya semakin merapat. Jihyo perlahan mengalungkan kedua tangannya ke leher seseorang itu. Dan kemudian seseorang itu mulai menggerakkan kedua kakinya berenang naik ke atas permukaan air itu.

Sampai di permukaan air itu, seseorang itu perlahan melepaskan tautan bibir mereka. Dengan mata yang masih terpejam keduanya.

Jihyo merasakan ia sudah di atas permukaan air itu, ia langsung mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Tangannya bergerak mengusap wajahnya.

"Terimakasih Wonwoo oppa" ujar Jihyo mulai membuka kedua matanya.

"Wonwoo oppa?"

Untuk sesaat Jihyo membatu. Kedua matanya berkedip beberapa kali setelah melihat siapa orang yang telah menolongnya. Dalam hati ia merutuki dirinya yang salah menyebut nama orang itu.

Seseorang itu berdecih. "Aku Jungkook, bukan Wonwoo"

Jihyo meneguk ludahnya susah payah melihat perubahan wajah Jungkook perlahan. Menatapnya penuh emosi.

"Maaf. Aku tidak tahu itu kau. Aku pikir itu Wonwoo oppa"

Jungkook merasa kepalanya tiba-tiba terhantam bola basket setelah mendengar perkataan Jihyo itu. Tak sadar ia sudah menggertakkan giginya kuat.

"Kau mengharapkan pria itu?"

Jihyo menjilat bibirnya lalu menjawab, "Wonwoo oppa berjanji akan mengajariku berenang, jadi tak salah aku mengira kau adalah Wonwoo oppa"

"Berhentilah menyebut namanya!"

Tiba-tiba Jungkook berteriak di depan wajah Jihyo, membuat gadis itu meringis kecil serta ketakutan. Kepalanya sepontan menunduk tak berani menatap wajah nyalang itu.

Fake Love (17+) ✔Where stories live. Discover now