[2] High School

En başından başla
                                    

"Baiklah. Jangan iri melihatku jika bermesraan dengan Mark"

"Tidak akan. Lakukanlah semau kalian" Jihyo menjulurkan lidahnya.

***
Jihyo berjalan menuju lokernya. Ia membuka loker itu memasukkan buku-buku tebalnya. Baru saja ia ingin menutup kembali loker itu, ia terdiam melihat sebuah susu kotak di loker itu. Ia pun mengambil susu kotak itu, memperhatikannya. Ada sebuah note mempertunjukkan siapa gerangan pemberi susu kotak itu.

'Diminum ya noona. Fighting!'

-Boo Seungkwan

Jihyo tersenyum tipis. Ia ingat, adik kelasnya bernama Boo Seungkwan itu katanya tertarik pada dirinya karena berhasil memenangkan olimpiade sains. Seungkwan bahkan sering menyemangati dirinya. Ntahlah, ia rasa adik kelasnya itu memang imut saat dirinya di semangati. Senyumnya tak bisa luntur saat pipi Seungkwan itu mengembang menyemangatinya. Itu terasa lucu untuknya.

Masih memperhatikan susu kotak itu, Jihyo menutup lokernya. Berjalan tanpa melihat jalannya.

Brak!

"Aw!"

Jihyo meringis penuh kesakitan di dahinya. Ia mengusap terus. Kepalanya akhirnya mendongak.

'Astaga'

Jihyo meringis dalam hati setelah melihat apa yang di tabraknya. Loker terbuka dengan seseorang yang lebih tinggi darinya.

"Maaf"

Jihyo membungkuk bersalah. Ah dia rasa untuk apa meminta maaf pada loker, toh dirinya yang terluka.

"Berikan susunya agar ku maafkan"

Jihyo cengo mendengarnya. Ia mengernyit tak mengerti. Sekali lagi ia melirik susu kotak di tangannya ini.

"Aku meminta maaf pada lokernya." Ujar Jihyo polos.

Pria itu hanya menampilkan wajah datarnya. Ia menutup lokernya. Memandang Jihyo dari atas sampai bawah.

"Kau bersalah juga padaku. Lokerku hampir rusak karena kepalamu itu"

Jihyo hanya memasang wajah bodohnya. Ia melirik loker pria itu. Mengusap tengkuknya. "Mmh... baiklah. Ini untukmu"

Jihyo menyodorkan susu kotak itu akhirnya. Ia kembali membungkukkan tubuhnya bermaksud pergi dari tempat itu, tapi tiba-tiba suara Boo Seungkwan terdengar.

"Noona"

Seungkwan tersenyum senang melihat Jihyo. Namun, tak lama senyumnya menghilang saat melihat kotak susunya kini beralih di tangan pria berbaju basket dengan keringat di tubuhnya itu.

Jihyo melihat itu, ikut bingung ingin menjawab apa. "Errh... Boo Seungkwan. Maaf, aku tak bermaksud."

Boo Seungkwan memasang senyum kecutnya. "Yah, aku mengerti noona. Eumh... yasudah, aku ingin masuk dulu noona"

"Boo Seungkwan" panggil Jihyo pelan.

Boo Seungkwan berlalu begitu saja. Jihyo jadi sangat bersalah. Ia pun kembali membungkukkan tubuhnya pada pria itu dan mulai berjalan, namun pria itu memanggilnya kembali.

"Park Jihyo"

Jihyo membalikkan tubuhnya memandang pria itu, "Ada apa Jeon Jungkook. Aku sudah memberikanmu susu. Apa masih kurang permintaan maaf ku?"

Pria itu Jeon Jungkook yang berstatus sebagai kekasih Kim Yerim berjalan mulai mendekat. Jihyo merasa Jungkook terlalu dekat dengannya mencoba memundurkan langkahnya.

"Tolong jangan terlalu dekat."

Jungkook membuang susu kotak itu begitu saja di tong sampah dekat loker itu. Jihyo membelakak tak percaya.

Fake Love (17+) ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin