22. Throwback

Magsimula sa umpisa
                                    

Dengan sigap So Eun merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya. Ia buru-buru menekan tombol panggilan.

Ia menunggu jawaban seseorang di sebrang sana dengan tidak sabar.

Akhirnya telepon di angkat.

"Oppa tolong aku, kumohon. Aku di sekap oleh Jungkook dan ia mencoba melakukan hal buruk terhadap ku."

Beruntung So Eun mengenali daerah rumah Jungkook sehingga ia bisa memberitahu Taehyung dimana ia di sekap. Namun keberuntungannya berakhir, belum sempat ia mematikan telepon, Jungkook sudah memasuki kamarnya lagi.

"Sial! Apa yang kau lakukan!"

---

Telepon terputus.

"So Eun-ah!" pekik Taehyung.

Ia menatap ponselnya, sambungan telah terputus tepat setelah suara bentakan dari Jungkook.

"Hari ini kau akan mati, Jeon Jungkook!"

Taehyung berlari mengambil motornya dan segera melajukannya menuju alamat yang sudah So Eun beritahukan.

Selama perjalanan Taehyung terus dihantui rasa khawatir, ia membayangkan Jungkook sedang memperlakukan So Eun dengan tidak benar. Ia melajukan motornya lebih cepat, secepat detakan jantungnya saat ini.

Akhirnya ia sampai.

Tanpa ragu ia mendobrak pintu utama rumah Jungkook. Memasuki rumahnya dengan emosi yang memuncak. Ia terus memanggil-manggil nama So Eun sambil mencari ke tiap ruangan, namun tidak ada siapapun disana. Rumah itu kosong. Buru-buru ia menelepon So Eun. Setelah telepon di angkat, bukan rasa tenang yang ia dapatkan tapi rasa marah dan takut.

"Yeoboseyo, hyung. Ada apa menelepon? Kau mengganggu kesenangan ku bersama adikmu."

"Keparat! Dimana kau!"

"Oh sepertinya adikmu ingin berbicara."

Terdengar suara samar dari So Eun, suasana sangat sunyi sepertinya mereka berada didalam ruangan.

"Oppa apapun yang ia katakan bohong! Jangan kesini! Ini tipu-"

"Whooops kau terlalu banyak bicara."

Lalu Jungkook kembali berbicara.

"Datanglah ke sungai Han."

Telepon terputus.

Tanpa pikir panjang, Taehyung langsung menuju sungai Han. Setibanya ia disana ia tidak menemukan So Eun ataupun Jungkook, hanya ada segerombol pria yang sedang berkumpul. Taehyung berniat pergi ke tempat lain, tapi salah satu dari gerombolan pria itu memanggilnya.

"Hei, kau Kim Taehyung?"

Taehyung menoleh dan mengangguk dengan wajah datar. Ia terkejut saat gerombolan pria itu berjalan mendekatinya.

"Wae?" tanya Taehyung dingin.

Tanpa ada peringatan apapun, salah satu pria menarik kerah Taehyung kasar dan mendaratkan pukulan di wajah Taehyung membuat Taehyung tersungkur dengar darah yang mengalir dari ujung bibirnya.

"Apa masalahmu?!" pekik Taehyung.

"Masalah kami adalah kau." gumam pria itu.

Pria itu kembali mencoba menarik kerah Taehyung tapi Taehyung bisa menghindarinya. Saat itulah Taehyung membalas pukulan pria tersebut. Begitu pria itu terkena pukulan Taehyung, teman-teman pria itu langsung menyerang Taehyung secara bersamaan. Taehyung terus di pukuli hingga tubuhnya di penuhi memar, namun Taehyung terus berusaha melawan.

"Aku tidak boleh mati disini, So Eun sedang dalam bahaya." batin Taehyung.

Ia sudah tidak sanggup lagi berdiri, tubuhnya bertumpu pada siku nya. Keadaan Taehyung kini sangat memprihatinkan, namun pria-pria itu tidak memberikannya rasa kasihan. Salah satu pria menginjakkan kakinya di kepala Taehyung hingga menyentuh tanah.

"Jangan pernah mengusik ketua lagi atau kau akan mati." gumam pria itu sebelum pergi.

Susah payah Taehyung berusaha untuk berdiri, ia menatap sekitar tapi tidak menemukan seorang pun disana karna ini sudah sangat larut.

"So Eun-ah, neo eodini?" lirih Taehyung seraya terus menghubungi So Eun.

Telepon diangkat.

"Yeoboseyo, hyung. Sudah bertemu adikmu?"

Terdengar tawa Jungkook di sebrang telepon.

"So Eun, eodini?" tanya Taehyung singkat.

"Kembalilah ke rumahku, aku tidak beranjak selangkah pun dari rumahku sejak kau datang. Dengan bodohnya kau melewati pintu ruang bawah tanah."

Lalu telepon terputus.

"Shit! Neo babo ya, Taehyung!" umpat Taehyung.

---

"Sebentar lagi kakakmu sampai, tunggulah dengan tenang." seringai Jungkook.

So Eun terlelap di sofa, efek dari minuman alkohol yang ia minum secara tidak sengaja.

Jungkook sibuk dengan ponselnya sampai suara mesin motor terdengar dari luar rumah. Ia tersenyum dan berjalan menuju pintu, membukakan pintu untuk tamu spesialnya, Kim Taehyung.

Begitu pintu dibuka, muncul lah sosok Taehyung yang sudah sangat kacau. Jungkook terkekeh.

"Woah hyung lihat dirimu, kacau sekali. Apa kau baru saja bertemu gangster?" ejek Jungkook.

Taehyung tidak menanggapi nya dan terus berjalan dengan kaki yang gemetar. Jika bukan karna So Eun, mungkin Taehyung tidak akan memaksakan dirinya sejauh ini.

"Kembalikan adikku, brengsek!" gumam Taehyung pada Jungkook yang menatapnya dingin.

Jungkook memiringkan tubuhnya, seisi ruang tamu Jungkook nampak jelas. Disana terlihat So Eun yang sedang terlelap di sofa, dengan tubuh yang di tutupi selimut. Taehyung langsung menatap tubuh Jungkook, matanya membulat sempurna mendapati Jungkook yang tidak mengenakan pakaian hanya celana jeans yang menempel di tubuhnya.

"K, kau-"

Jungkook tersenyum miring.

"Benar, hyung. Aku melakukannya dengan adikmu."



Tbc.
Keep vomment^^
Beberapa chap kedepan mungkin bakal bahas masa lalu terus, jgn bosen ya :((

MINE (Complete)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon