30. Love Yourself

265 46 28
                                    

"Kau yakin hanya ini saja yang akan kau bawa?" tanya Taehyung sekali lagi.

So Eun hanya mengangguk sebagai jawaban. Wajahnya sangat murung, semalaman ia tidak bisa tidur memikirkan masalah yang ia hadapi ini.

"Oppa, apa ini hukuman untukku?"

"Hukuman? Hukuman apa yang kau maksud?"

"Hukuman dari Tuhan karena aku menyukai kakakku sendiri."

Taehyung tidak memberikan jawaban apapun, lalu ia menghampiri So Eun dan berkata semua akan baik-baik saja.

"Kita sudah bisa berangkat sekarang?"

Lagi lagi So Eun hanya menganggukkan kepalanya. Mereka pun memulai perjalanan menuju rumah Taehyung di Busan.

---

Daniel memencet bel rumah Jimin. Sudah sekitar 10 menit ia disana dan tidak seorang pun membukakan pintu. Suasana rumah itu juga sangat hening, tapi Daniel tetap berdiri dan terus memencet bel. Akhirnya Daniel berhenti lalu memilih untuk duduk di bangku yang tidak jauh dari pintu rumah Jimin.

Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jimin. Jimin tidak mengangkatnya. Namun sebagai gantinya, Jimin mengirimkan pesan.

Park Jimin : Aku sedang sibuk, akan ku hubungi kau setelah ini.

Daniel menghela nafas berat, ia menggaruk kepalanya dengan frustasi. Lalu mendongak menatap langit yang mendung.

"Bahkan cuacanya sangat berpihak padaku." gumam Daniel seraya mentertawakan dirinya sendiri.

Ia berdiri dan berniat untuk pergi setelah Jimin mengirimkannya pesan. Namun niatnya ia urungkan saat ia mendengar suara barang yang pecah dari dalam rumah Jimin. Ia segera menuju pintu, kali ini ia menggedor pintunya dan memanggil-manggil nama Jiyeon bukan Jimin.

---

Mobil melaju santai, Taehyung memutarkan lagu yang tidak terlalu berat untuk memberikan rasa nyaman pada So Eun.

"Apa tidak sebaiknya aku menghubungi Daniel atau Jiyeon dulu sebelum kita sampai?" tanya So Eun cemas.

"So Eun percayalah. Aku memiliki firasat buruk tentang orang-orang itu."

"Kenapa? Kau bahkan tidak mengenal mereka."

"Kau pikir dengan berteman bersama mereka selama kurang dari setahun bisa membuat kau mengenali mereka?"

"Ya, tentu saja. Aku mempercayai mereka."

"Bacalah situasinya, So Eun-ah. Apa kau tau seluk beluk atau kepribadian mereka masing-masing?"

So Eun terdiam.

"Tidak, kan? Jadi kuharap kau berhenti memikirkan mereka dan hidup bahagia bersamaku di Busan."

Taehyung mempercepat laju mobilnya.

---

Tak lama kemudian, pintu terbuka secara perlahan. Jimin mengintip dari balik pintu yang sedikit ia buka.

"Sudah kubilang aku sedang sibuk, kenapa kau masih disini?"

"Dimana Jiyeon?!"

"Dia sedang beristirahat di kamarnya."

"Jim-"

"Pergilah. Rumah ini sedang tidak menerima tamu, siapapun itu."

Tepat setelah Jimin menyelesaikan kalimatnya, teriakan Jiyeon yang cukup keras terdengar.

MINE (Complete)Where stories live. Discover now