7. Conflict

320 62 3
                                    

Malam ini Taehyung tertidur di kamar tamu, ia merasa bersalah karna melakukan hal bodoh pada teman So Eun.

Setelah insiden kedua pria tersebut, So Eun langsung menghubungi Daniel. Meminta maaf atas perlakuan kakaknya, namun seperti biasa Daniel tidak marah.

"Daniel-ah, mianhae. Aku juga tidak mengerti kenapa ia melakukan itu, biasanya dia ramah pada siapapun. Mungkin mood-nya sedang jelek hari ini. Aku benar-benar minta maaf."

"Sudahlah So Eun, aku tidak apa-apa. Dia mengkhawatirkan mu. Mungkin wajah ku terlihat seperti berandal untuknya, jadi ia menganggap ku berbahaya untukmu." Daniel terkekeh.

"Berhentilah bercanda! Aku benar-benar merasa bersalah."

"Kalau begitu besok sepulang sekolah, traktir aku makan."

"Ya, baiklah."

So Eun pun memutus panggilannya. Meletakkan ponsel yang masih di dalam genggamannya pada dadanya, seolah lega karna Daniel tidak marah padanya.

---

"Aku sedang tidak ingin makan. Aku pergi dulu, Daniel sudah menunggu ku."

So Eun pergi meninggalkan sarapan yang telah Taehyung buatkan untuknya. Taehyung hanya menatap So Eun yang melangkah pergi, setelah benar-benar menghilang dibalik pintu Taehyung mengulas senyum pahit "Adikku sudah besar.".

---

So Eun merasa canggung saat melihat Daniel yang berdiri didepan pagar rumahnya, ia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal.

"Lupakan kejadian kemarin, aku benar-benar tidak apa."

Daniel tersenyum hingga matanya hampir menghilang. Ucapannya sukses membuat pagi So Eun menjadi lebih ceria.

Seperti biasa, sepanjang jalan mereka berbincang tentang apa saja. Kali ini Daniel bertanya tentang kasus pembunuhan yang sedang marak di media online. Karna menurutnya aneh, kasus yang berbahaya seperti ini malah tidak terliput di layar kaca. Namun So Eun menanggapi nya santai, bagi So Eun hal seperti itu tidak penting untuknya.

"So Eun-ah, apa nomor tak dikenal waktu itu masih sering menghubungi mu?" Daniel bertanya dengan serius.

So Eun menjawab dengan gelengan kepalanya. Lalu Daniel menarik nafas panjang, ia lega karna nomor itu tidak mengganggu So Eun lagi.

---

"Sepulang sekolah kita bertemu di gerbang, oke?"

"Baiklah, cepat sana masuk."

Daniel menggerakkan tangannya seolah mengusir So Eun untuk segera masuk kelas. Setelah So Eun duduk di bangkunya, Daniel baru beranjak dari tempatnya.

So Eun hendak meletakkan bukunya di kolong meja namun sesuatu mengganjal sehingga bukunya tidak bisa masuk. So Eun pun melihat kolong mejanya, ada sebuah kotak hitam di sudut kolong mejanya. Ia meraih kotak tersebut, melihat ke arah sekitar memastikan bahwa kotak itu memang ditujukan untuknya. Secara perlahan ia membuka kotak hitam polos itu.

Deg.

Jantung So Eun berpacu dengan cepat, tangannya langsung menutup kotak itu setelah ia melihat isinya. Keringat dingin mengalir di dahi dan pelipisnya. Ia menoleh ke arah kursi Jiyeon yang kosong, lalu menatap sekitar dengan wajah ketakutan. Semua sedang sibuk dengan urusannya, sampai salah satu dari teman sekelasnya menyadari ada yang tidak beres dari So Eun.

"So Eun-ah gwenchana?" tanya wanita berambut sebahu itu seraya mendekati So Eun.

So Eun menatap wanita itu, matanya sudah berkaca-kaca membuat temannya panik dan buru-buru memberi tau yang lain bahwa So Eun terlihat ketakutan. Seluruh siswa yang berada di kelas mengerubungi So Eun, air mata So Eun menetes. Dengan tangan bergetar, ia mengangkat kotak hitam yang sedari tadi ada di pangkuannya. Ia meletakkannya diatas meja. Dengan sigap, salah satu teman So Eun membuka kotak hitam tersebut.

KYAAAA!!!

Teriakan histeris para siswi memenuhi ruang kelas. Ada yang berlari keluar kelas, ada yang langsung menjauh, selebihnya mencoba tenang dan membawa kotak itu ke ruang guru.

So Eun menangis di kursinya, beberapa siswi menenangkannya. Dengan tangan gemetar, ia merogoh sakunya mengambil ponselnya. Menekan tombol panggilan dan menelpon seseorang. Pikirannya kacau, batinnya berkata-

Jiyeon kumohon angkat. Beritahu aku yang sebenarnya. Mengapa kau tiba-tiba menghilang? Dan apa yang ku lihat barusan... Itu bukan potongan dari telinga kanan mu, kan?!


Tbc.
Keep vomment here^^

MINE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang