28. Too Close

233 43 21
                                    

Sangyeob terdiam, ia meneguk salivanya berat.

"A, apa maksudmu hyung? Memanipulasi? Jadi, jadi kau menuduhku? Akulah yang menyelamatkan mereka, bagaimana bisa kau malah menuduhku?!"

Taehyung hanya memasang wajah datar dan terus mengintimidasi Sangyeob dengan tatapannya.

"Aku hanya bertanya, kenapa kau begitu gugup?"

Sangyeob nampak terkejut, ia terlihat sangat kikuk layaknya sedang menyembunyikan sesuatu.

"Oppa berhentilah memojokkan Sangyeob! Ia bukan pelakunya! Aku percaya padanya." ucap So Eun membela.

"Kenapa kau begitu mempercayai nya?" tanya Daniel tiba-tiba.

"Karena berkat dia, aku bisa selamat dari kematian."

Daniel terdiam. Tapi tidak dengan Taehyung. Ia terus melempar pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan Sangyeob, meski begitu Sangyeob dapat menjawab semuanya.

"Baiklah kalau begitu. So Eun, kau bisa tolong hubungi Jimin? Tanyakan padanya, dimana ia berada sekarang?"

So Eun mengangguk dan segera mengeluarkan ponsel dari sakunya. Nada sambung telah terdengar, namun telepon tak kunjung diangkat oleh Jimin.

"Dia tidak mengangkat telepon dariku." bingung So Eun.

"Biar aku saja." ucap Daniel.

Berbeda dengan So Eun, telepon dari Daniel langsung diangkat oleh Jimin.

"Dimana kau sekarang?"

Jimin menjawab dari seberang.

"Ya aku mengerti."

Lalu Daniel mematikan teleponnya.

"Dimana dia?" tanya Taehyung antusias.

"Jimin membawa Jiyeon pulang ke rumahnya dan ia berkata bahwa semua sudah baik-baik saja jadi kita tidak perlu datang kesana." jelas Daniel.

"Tidak perlu?! Tapi aku ingin melihat Jiyeon!" protes So Eun.

"So Eun, berhentilah mengkhawatirkan orang lain. Dan mulailah khawatirkan dirimu." ucap Sangyeob dengan mata sendu.

So Eun langsung menoleh, begitupun Daniel dan Taehyung. Mereka merasa aneh dengan kalimat terakhir Sangyeob.

"Apa maksudmu ia harus mengkhawatirkan dirinya?!" bentak Taehyung yang langsung menarik So Eun dalam dekapannya.

"So Eun adalah si penerima organ Jiyeon, bukan? Si pelaku tidak mungkin mengirimkannya tanpa alasan, dan tidak mungkin mengirimnya kepada seseorang secara random." jawab Sangyeob datar.

So Eun mulai ketakutan kembali, tubuhnya gemetar seperti saat di cafe, Taehyung terus mengusap punggungnya agar So Eun merasa tenang.

"Daniel katakan padaku, siapa yang akan kau lindungi? So Eun? Atau Jiyeon?" tanya Taehyung tanpa menatap Daniel.

Daniel tidak menjawabnya.

"Daniel cepat jawab!" bentak Taehyung.

"Kenapa aku harus memilih jika aku bisa melindungi keduanya?!" kesal Daniel.

Taehyung terkekeh.

"Kau bodoh. Si pelaku tidak mungkin mengizinkan keduanya selamat, ia memiliki suatu alasan agar salah satu dari mereka tidak selamat. Dan aku memilih So Eun untuk ku selamatkan." tegas Taehyung.

Begitu selesai mengucapkan kalimat yang sukses membuat Daniel mematung, Taehyung berlalu bersama So Eun yang masih gemetar.

"D, Daniel? Se, sebenarnya tadi J, Jiyeon berkata bahwa ia ingin menyelamatkan So Eun." gumam Sangyeob pelan.

MINE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang