34. Ex

229 50 33
                                    

Mobil melaju dengan kecepatan penuh, So Eun mengemudikannya dengan menahan rasa sakit di kepalanya. Sesekali matanya terpejam tanpa ia sadari, membuat dirinya berada dalam bahaya.

Ia menahan getaran tubuhnya cukup baik untuk beberapa menit, namun di tengah perjalanan ia menepikan mobilnya. Keringat sudah membasahi seluruh tubuhnya, ia sudah melebihi batas kemampuannya. Nafasnya mulai tidak beraturan.

"Jangan sekarang Kim So Eun, kau tidak boleh mati sebelum Tae oppa selamat." gumam So Eun seraya memejamkan mata.

Dengan susah payah akhirnya ia membuka kedua matanya meskipun kini pandangannya sudah sedikit kabur. Mobil pun kembali melaju dengan kecepatan penuh.

---

Daniel duduk di samping ranjang tempat Taehyung terbaring. Ia menatap Taehyung dari ujung kaki hingga ujung kepala yang sudah berbalut perban.

"Apa yang sudah terjadi, hyung? Bagaimana ini bisa menimpamu? Siapa yang tega melakukan hal sekejam ini?" lirih Daniel.

Ia merogoh sesuatu dari sweaternya, ponsel Taehyung. Ponsel itu berada di genggaman Taehyung saat Daniel menemukan Taehyung, sepertinya Taehyung hendak menghubungi seseorang. Ia menekan tombol kunci, dan layarpun menyala. Ia tersenyum miris ketika mengetahui bahwa lockscreen Taehyung adalah orang yang sangat Taehyung cintai, yang tidak lain adalah adiknya sendiri Kim So Eun.

Terdapat beberapa notifikasi di sana. Semua dari So Eun. Pesan dan panggilan tidak terjawab ada sangat banyak.

"Kau menelepon hyung tapi tidak mengangkat telepon rumahmu? Sebenarnya apa yang ada di pikiranmu So Eun-ah."  umpat Daniel.

---

"Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya?" tanya psikiater dengan mata yang masih terkunci dengan mata Jiyeon.

"Karena aku sudah berjanji untuk tidak memberitahu siapapun sampai tugasku selesai."

"Tugas macam apa?"

"Tugas kesukaanku."

"Apa itu?"

"Membunuh."

Secara reflek, psikiater serta Jimin meneguk salivanya berat. Ruangan hening beberapa saat sampai psikiater kembali membuka obrolan.

"Siapa yang menyuruhmu?"

"Seseorang yang baru saja aku kenal."

"Di mana kau mengenalnya?"

"Sekolah."

"Katakan padaku, apa ia menyakitimu?"

"Bukan."

"Bukan?"

"Bukan aku yang ia sakiti."

"Lantas siapa yang ia sakiti hingga membuatmu mau melakukan tugas semacam itu?"

"Park Jiyeon."

---

Perjuangan So Eun mengemudikan mobil selesai, ia telah sampai di tempat yang tertera pada foto yang diberikan oleh 'mantan'-nya.

So Eun turun dari mobil, ia berjalan dengan menyeret kakinya karena tubuhnya sudah sangat lemas. Matanya mulai mencari ke setiap sudut bangunan yang setengah jadi itu. Langkahnya terhenti saat ia melihat sebuah kursi di tengah bangunan itu.

"Kau benar-benar datang? Apa bajingan itu sangat berharga untukmu?"

Pertanyaan memuakkan itu keluar dari mulut seorang pria yang sangat So Eun benci, pria yang telah hampir menghancurkan hidupnya, pria yang So Eun pikir sudah mati. Jeon Jungkook.

MINE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang