26. Mistake

250 42 23
                                    

Seoul, 4 tahun silam.

"Kenapa kau tidak pernah datang ke rumahku lagi?"

Daniel tidak bergeming, tidak juga berniat untuk menjawab pertanyaan Jimin. Patah hati, mungkin?

"Aku sedang malas Jim."

"Kau ada masalah? Katakan padaku." ketus Jimin antusias.

"Ya, aku sedang dalam masalah besar. Masalah yang menyangkut perasaan."

Jimin berpikir sejenak.

"Apa kau sedang patah hati?"

Daniel tersedak minuman yang sedang ia minum. Lalu menoleh kearah Jimin dengan wajah cemas.

"K, kau tau tentang itu?"

Jimin mengangkat sebelah alisnya, ia sama sekali tidak mengerti dengan perkataan Daniel. Ia pun menggeleng sebagai jawaban.

Daniel menghela nafas lega.

"Ada apa sebenarnya?"

"Kau tidak perlu tau Jim."

"Baiklah, tapi kuharap ini tidak ada sangkutpautnya dengan adikku."

"Memang kenapa?"

"Dia adalah cahaya dalam hidupku, jika cahaya itu meredup, hidupku akan gelap dan hancur. Kau mengerti?"

"Ummm, tidak sama sekali Jim. Kau pikir Jiyeon adalah lampu?"

Plakkk.

Satu pukulan mengenai kepala Daniel. Daniel meringis kesakitan seraya mengusap-usap kepalanya.

"Kau bodoh sekali!"

"Aku tidak mengerti kata kiasan, jadi bicaralah dengan jelas!"

Jimin memutar bola matanya malas.

"Karena kau sudah ku anggap keluarga ku, kau akan ku beritahu. Sebenarnya Jiyeon-"

Belum sempat Jimin meneruskan kalimatnya, seorang wanita mendatangi meja Daniel dan Jimin. Wanita dengan rambut blonde yang tergerai dengan indah, Jiyeon.

"Oppa kenapa kau tidak bilang kau akan kesini? Jika tau aku bisa berangkat bersamamu." protes Jiyeon dengan tangan yang ia lipat didepan dadanya.

"Ah umm itu, sebenarnya ini mendadak. Daniel yang mengajakku."

Jiyeon yang semula tidak menyadari keberadaan Daniel langsung menoleh ke kursi disebrang Jimin. Ia menatap Daniel lalu tersenyum seolah tidak pernah terjadi apapun diantara mereka, sedangkan Daniel hanya tersenyum canggung.

"Sedang apa kau disini sendirian?"

"Ada yang mentraktir ku."

Jiyeon menarik salah satu kursi dan duduk di meja yang sama dengan Daniel beserta Jimin. Ia menarik minuman Jimin dan meminumnya tanpa izin, meski begitu Jimin tidak keberatan.

MINE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang