31. Their Problems

260 46 31
                                    

"Apa kau tidak mau menatap ku lagi?" tanya So Eun dengan tatapan sendunya.

Taehyung menoleh, membasahi bibirnya lalu mengulas senyum kotak khas miliknya. Ia menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang masih mengembang. Kemudian ia menghapus jarak di antara mereka dan mulai menarik So Eun ke dalam rengkuhannya, tidak peduli dengan tubuh dan pakaian mereka yang sudah basah total karena diguyur hujan.

Taehyung memejamkan matanya, mengusap lembut rambut So Eun yang basah lalu berbisik "Bahkan aku merasakan kehangatan di tengah derasnya hujan hanya dengan memelukmu.".

Bisikan Taehyung sukses membuat pipi So Eun merona, So Eun tertawa kecil sebelum akhirnya mencoba melepaskan rengkuhan Taehyung. Namun Taehyung menahannya, ia malah mempererat pelukannya.

"Oppa ayo pergi, kau bisa sakit jika terus berada di sini."

Taehyung memegang bahu So Eun dan menjauhkannya sambil mengernyitkan dahi.

"Hanya aku? Bagaimana dengan kau? Kau juga akan sakit, bukan?"

"Aku tidak boleh sakit, jika aku sakit, siapa yang akan mengurusi bayi besar ini." ledek So Eun dengan senyuman lebar.

Taehyung mengerucutkan bibirnya seolah ia sedang kesal, lalu ia berjalan menuju mobil dan meninggalkan So Eun.

"Yak! Oppa tunggu aku!" seru So Eun seraya berlari kecil mengejar Taehyung.

---

Daniel terus menatap benda di tangannya tersebut. Jantungnya berdegup kencang. Matanya memanas, siap untuk menangis kapanpun juga.

"Siapa yang harus ku tolong?" tanya Daniel pada dirinya sendiri.

Ia terduduk di bawah derasnya hujan, pada akhirnya ia tidak lagi mampu menahan tangisnya. Air matanya ikut mengalir bersama hujan yang turun.

"Aku tidak bisa! Aku tidak mampu memilih salah satunya!" pekik Daniel.

Namun tiba-tiba seseorang menjawab perkataan Daniel. "Jika tidak mampu, kau tidak perlu memilih keduanya. Kau paham maksud ku 'kan?".

Daniel segera menoleh karena ia sangat mengenal suara itu, suara yang amat familiar untuknya. Dengan mata membulat ia berseru "Kau?! Apa ini semua ulahmu?!"

---

Jiyeon terus memberontak, sesekali memukul-mukul dada Jimin agar Jimin melepaskannya namun Jimin tetap memeluk Jiyeon dengan erat. Jimin mencoba menenangkan Jiyeon dengan mengusap punggung dan rambut Jiyeon tapi semuanya gagal, Jiyeon tetap memberontak.

"Apa yang akan kau lakukan jika aku melepaskan mu?" tanya Jimin lembut dengan suara gemetar karena menahan tangis.

"Aku ingin menghubunginya." jawab Jiyeon singkat.

"Untuk apa menghubunginya lagi?"

"Karena urusanku belum selesai."

Jimin menghela nafas berat sebelum akhirnya ia melepaskan Jiyeon. Jiyeon menatapnya, namun Jimin hanya memasang wajah dingin. Seolah tidak peduli, Jiyeon langsung pergi meninggalkan Jimin. Jimin hanya bisa memandangi punggung Jiyeon yang kini menghilang di balik pintu.

"Neomu mianhae." desis Jimin pelan.

---

"Apa masih jauh?" tanya So Eun sambil menggosok-gosokkan tangannya pada pakaian yang ia kenakan.

Taehyung meminggirkan mobilnya tanpa menjawab pertanyaan So Eun. Ia meraih tas So Eun yang berada di bangku belakang lalu memberikannya pada So Eun, So Eun mengangkat kedua alisnya karena ia tidak mengerti apa yang Taehyung maksud.

MINE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang