Part 11 Gue Nggak Terima Penolakan

4.9K 230 1
                                    

    Aluna sedang duduk santai di balkon rumah seseorang. Aluna menatap cahaya fajar yang saat ini tengah berpendar di ujung dunia. Tidak lama itu seseorang masuk ke dalam kamar yang Aluna tempati dan langsung mendekati Aluna yang berdiri di balkon.

 Tidak lama itu seseorang masuk ke dalam kamar yang Aluna tempati dan langsung mendekati Aluna yang berdiri di balkon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

    “Lo udah bangun?” Edo mendekati Aluna. Edo terlihat mengusap rambutnya yang berantakan karena baru bangun tidur.

    “Gue baru aja mau bangunin lo.” Ucap Edo sambil merentangkan tangannya.

    “Gue nggak bisa tidur.” Ucap Aluna yang kemudian berjalan mendekati pinggir balkon.

    “Makanya janga kebanyakan minum kopi.” Edo merangkul Aluna dan menatap cahaya fajar.

    “Enak kali ya jadi awan. Bisa terbang bebas tanpa tertekan.”

    “Siapa bilang. Jadi awan itu nggak gampang, dia harus menerima sengatan matahari, dia juga menyimpan air yang beratnya beribu-ribu ton dan dia harus kuat dengan petir. Ya kaya lo, lo juga kuat kaya awan."

    “Sekarang lo lebay ya.” Ucap Aluna dan Edo hanya tersenyum.

    “Udah seminggu ini lo kabur dari rumah. Lo nggak mau pulang gitu?” Tanya Edo, Aluna melirik ke arah Edo dengan tatapan tajam.

    “Maksud gue bukan ngusir. Gue suka lo di sini, gue suka kok lo gampar setiap hari, sumpah. Tapi, gue cuma nggak mau nyokap lo semakin marah karena lo malah pergi.”

    “Biarin. Gue nggak mau ikut dia ke luar negeri. Dia nggak bisa ngatur-atur hidup gue.” Ucap Aluna dengan kesal.

    “Iya-iya. Tapi lo juga nggak bisa di sini selamanya. Soalnya nyokap gue mau pindah, dan nggak mungkin kan kita satu rumah.”

    “Tante Mika mau pindah ke mana?”

    “Dia mau nikah sama orang Australia.”

    “Jadi lo juga ikut pindah?” Aluna menatap Edo dengan serius.

    “Iya, setelah gue lulus. Udah, siap-siap, setelah itu sarapan.” Ucap Edo yang kemudian keluar dari kamar Aluna.

    Aluna segera masuk ke dalam kamar dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Setelah siap dengan seragam dan tasnya Aluna segera turun ke bawah untuk menemui tante Mika. Namun, sesampainya di ruang makan Aluna melihat ada Bagas yang saat ini tengah memakan ayam goreng menggunkan tangannya.

    “Dasar psycopath.” Ucap Aluna ke arah Bagas.

    “Pagi Aluna.” Ucap Mika sambil membawa maskannya ke meja.

Alunan Nada [Completed]✓Where stories live. Discover now