Extra Part

3.6K 160 3
                                    

**AlNa**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

**AlNa**

Di tempat indah yang cukup jauh dari kota Sydney. Nada duduk di atas bemper mobil sport-nya dan menatap ke arah lautan di depan. Nada menatap cahaya senja dengan hening. Udara yang kencang menerpa rambutnya, membawa rasa dingin yang menusuk hatinya.

Meski waktu telah berlalu, Nada masih ingat tentang kejadian tiga bulan lalu, ketika dia harus melihat orang yang dia sayang tertabrak dan terbaring lemah di rumah sakit dengan alat-alat medis yang menancap di tubuhnya. Nada pun harus berhadapan dengan hari di mana dia menjadi lemah dan tidak bisa mempertahankan kehidupan Aluna.

Waktu itu adalah saat yang paling menyakitkan dan paling Nada benci. Nada tidak ingin kembali bertemu dengan situasi itu lagi, tapi inilah hidup. Hari ini, esok atau nanti, dia pasti akan kembali bertemu dengan situasi seperti itu lagi.

“Hah, after a long life in this world. I just realized, it turned out that the twilight light was beautiful. Including time that gives me lesson not to underestimate time,” ucap Nada sambil menatap ke arah matahari yang hampir tenggelam di ujung cakrawala.

“Yaa, it feels like enjoying a peaceful life,” ucap seorang wanita yang memberikannya kopi.

“Ya, Much more comfortable.  Thank you for the coffe.” Nada menerima kopi itu.

No, I’m grateful because you have helped me for this coffe shop. I can’t replay anything, I just pray, hopefully you guys are happy,” ucap wanita berambut cokelat, dia adalah wanita hamil yang pernah Aluna selamatkan hingga membuatnya kecelakaan. Nada memberikan modal pada wanita itu untuk mengembangkan bisnis coffe shop-nya.

Thank you,” ucap seseorang dari arah belakang, wanita berambut cokelat itu menganggukkan kepala dan berlalu pergi.

Nada tersenyum tipis setelah menatap seorang wanita yang baru saja kembali dari toilet coffe shop. Wanita itu berjalan ke arahnya dan jantung Nada berdetak dengan hebat ketika melihat wajah itu.

~AlNa~

Waktu itu, setelah dokter menyuntikan racun dikantong infuse Aluna, tiba-tiba saja monitor ICU berdengung cukup keras dan menampakkan diagram yang naik turun dengan cepat. Tubuh Aluna bergetar hebat. Semua orang tampak panik dan kaget.

“Doctor, what happened?” tanya seorang suster.

Dokter langsung memeriksa kondisi Aluna, tapi tiba-tiba tangan Aluna mencengkeram tangannya dengan kuat. Aluna terlihat seperti sesak napas, dan kakinya meronta-ronta.

Alunan Nada [Completed]✓Where stories live. Discover now