Part 28 Pelaku

3.8K 180 0
                                    

    Sudah sepekan ini Aluna di rawat di rumah sakit, dan selama sepekan itu juga Nada dan beberapa orang yang dekat dengan Aluna menjadi kesepian. Keberadaan Aluna yang onar dan rusuh benar-benar sudah melekat di sekolah ini. 

    Tanpa Aluna sekolah tampak sepi, pak Didit jarang menghukum, ibu Ajeng jarang teriak-teriak dan pak Aryo lebih banyak melamun. Nada juga jarang melakukan keonaran dan lebih sering melemun.

    “Nad, Nada.” Adip berlari menghampiri Nada yang terduduk di rooftop sejak pulang sekolah.

    “Ada apa?” Nada berdiri dan langsung menatap Adip.

    “Base camp Nad. Base camp di serang anak Artos.” Ucap Adip dengan nafas tersengal-sengal

    Nada segera meraih jaketnya dan langsung berlari turun dari rooftop. Nada dan Adip berlari menuju parkiran dan naik ke atas motor mereka masing-masing. Nada menyalakan motornya dan langsung menancap gas.

     Sedangkan di base camp Evalor saat ini sudah terjadi perkelahian antara anak Evalor dan anak Artos. Mereka terlihat saling memukul dan menginjak. Mereka sudah babak belur dan terkapar. Tidak lama itu Nada dan Adip datang. Nada turun dari atas motor dan langsung menendang anak Artos yang ingin menyerangnya.

    Edo mendekati Nada dan berniat memukulnya, namun Nada berhasil menangkis pukulan Edo. Akhirnya mereka berdua pun berkelahi dengan sengit. Mereka berkelahi cukup lama, bahkan wajah mereka sudah babak belur tidak jelas.

    “Berhenti Nad! lo bisa tewas!” Rehan menarik tubuh Nada untuk mundur. Sedangkan Erik menarik Edo untuk mundur juga.

    “Bajingan! Gue nggak akan biarin lo hidup tenang! Sampai ada setetes darah yang keluar dari tubuh Aluna, gue nggak akan segan-segan buat bunuh lo!” Teriak Edo, dia berusaha untuk lepas dari cekalan temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

    “Bajingan! Gue nggak akan biarin lo hidup tenang! Sampai ada setetes darah yang keluar dari tubuh Aluna, gue nggak akan segan-segan buat bunuh lo!” Teriak Edo, dia berusaha untuk lepas dari cekalan temannya. Nada mengusap darah di bibirnya dan tersenyum sini, jadi ini semua karena Aluna?

    “Jangan asal tuduh lo! Itu kecelakaan.” Teriak Alfa.

    “Gue akan pastiin lo mati di tangan gue. Pengecut!” ucap Edo dengan mata yang tajam, dan sangat serius.

    “Bajingan!” Nada kembali mendekati Edo, namun Rehan dan yang lain segera menarik Nada.

    “Urusan kita belum selesai, lo belum serahin cewek itu dan tentang Aluna? itu urusan one on one. Gue nggak akan biarin lo, hidup bahagia di atas penderitaan Aluna.” Edo menatap Nada dengan tajam.

    Setelah itu, Edo dan gengnya pergi dari base camp Evalor menggunakan motor mereka. Nada berteriak kesal lalu meludah darah. Anak-anak Evalor pun terlihat kesakitan setelah berkelahi. Kemudian mereka semua masuk ke base camp untuk mengobati luka mereka sendiri.

**AlNa**

         Pagi terbit dengan sinar yang menyorot cukup terang. Membuat kaca-kaca gedung pencakar langit menjadi berkilau bak seperti permata. Awan-awan putih bersemayam di langit dengan begitu indah. Hari ini dunia terasa lebih cerah, bergitu juga dengn Aluna yang duduk di meja kelasnya.

Alunan Nada [Completed]✓Where stories live. Discover now