This and That

5.9K 521 36
                                    

Merah dan hitam, ditambah dengan sekotak susu strawberry, bukannya itu godaan yang manis dan menggemaskan sekaligus? Ya ... setidaknya itu bagi Jungkook. Pria berkaos hitam dengan leher tinggi yang sedang menghubungi istrinya melalui video call. Dia gembira, terlihat begitu suka dengan penampilan wanitanya yang cantik. Rambut yang hitam dan baju merah, sangat cocok.

"Sedang apa?" Pertanyaan pertama Jungkook tercetuskan setelah ia cukup puas memandangi istrinya tanpa suara. Rindu itu terasa menyenangkan, membawa getaran kecil yang membuat hatinya sehangat padang luas yang dipenuhi indahnya bunga.

"Eum ... aku sedang memandangi wajah suamiku, apa lagi?" Mia menopang dagunya, lebih intens memandang Jungkook yang terkekeh malu. "I miss you," ucapnya sungguh-sungguh dengan senyum yang lembut.

"I miss you too." Jungkook membalas, "aku jadi ingin memelukmu ...." Pria Jeon itu memasang wajah memelas. Tampaknya benar-benar rindu dengan belahan hatinya yang ada di Korea.

"Ayo, sini." Mia tertawa, menggoda Jungkook yang segera berdecak merutuki nasib.

"Aku tidak bisa pulang sebelum urusan di sini selesai."

"Lalu ...?"

"Kau saja yang ke sini."

"Kan sudah kubilang, aku tidak bisa. Aku sibuk, Sayang."

Jungkook menarik dalam-dalam. Yah, dia tahu itu. Perkuliahan Mia sedang memasuki waktu sibuk, dan tentu saja wanita itu tidak mau membelakangkan kuliahnya demi urusan yang tidak terlalu penting. Sekeras apa pun dia meminta, Mia tetap sulit digoyahkan.

"Jeon." Mia memanggil, membuat Jungkook langsung bergumam dan mengusir lamunannya. "Sunhee Eonni mengajakku memeriksa kehamilan," lapornya saat teringat isi chat tadi siang.

"Mm ... lalu?"

"Aku maunya memeriksa denganmu. Aku mau kau melihat langsung hasil USG-nya."

Untuk yang kedua kalinya, Jungkook menarik napas dalam-dalam. "Aku juga mau,"—dia mengeluh—"tapi aku sedang jauh, kepulangku juga sepertinya masih agak lama."

"Jadi ...?" Mia bertanya, lirih dan tak terlalu bersemangat. "Aku harus memeriksanya sendiri?" sambungnya tanpa sempat Jungkook menjawab.

"Kecuali kau mau menungguku." Jungkook mengangkat bahu, menyerahkan pilihan pada Mia yang segera mengubah posisi jadi bersandar ke punggung kursi.

Dua orang itu sama-sama terdiam. Mia menatap hambar pada sosok suaminya yang menunggu jawaban. Mood-nya mendadak turun karena pembicaraan barusan. Beberapa detik berlalu, akhirnya hening terpecah dengan tarikan napas Mia yang begitu ketara rasa sakitnya. Wanita itu mendongak, lalu berusaha untuk tersenyum semanis yang ia bisa.

"Aku lupa, aku harus mengerjakan makalah. Kututup dulu, ya?" izinnya sambil memandang Jungkook yang mau tak mau harus balas tersenyum.

"Soal pemeriksaannya jangan terlalu dijadikan beban. Fokus saja dulu dengan kuliahmu, oke?" Pria berkaos hitam itu berpesan, tak tega jika melihat wajah istrinya yang mendung. "Kita bisa memeriksakannya setelah aku pulang," ucapnya menenangkan.

"Mm, baiklah. Doakan ujian dan praktek mengajarku lancar, ya?"

"Pasti."

"Thank you, Bunny."

"Stop calling me like that, Majesty."

"Oho, Majesty?"

"Yes, you're My Majesty."

"So ...?"

"I love you. Good night, Baby."

Mia tertawa kecil. Kerlingan dan ucapan cinta tadi penutup sambungan komunikasi mereka. Jungkook selalu manis, selalu juga berhasil membuatnya jatuh cinta tanpa ada kebosanan. Pria itu terbaik. Jadi ... tidak salah jika dia ingin membahagiakannya, 'kan?


-FIN-


**Finally, I can meet you again~ haii 👋😁

Dan ... jangan tanya ya kenapa judulnya begitu, dan kenapa ff ini pendek, soalnya udah seminggu gak nulis 😢 

Ah ya ... doakan ujian sama praktekku lancar, ya 😅

Jangan lupa juga tinggalkan jejak 😘

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang